Harga Bitcoin di Q2 2023 Melambung, Ini 5 Pendorongnya!

Anggita Hutami

28th June, 2023

Pada kuartal kedua (April hingga Juni), nilai Bitcoin meningkat sebesar 19,97% dengan harga tertinggi US$30.967 dan harga terendah US$16.644

Pada permulaan bulan Januari, harga Bitcoin diperdagangkan pada kisaran US$16.644. Selanjutnya, pada bulan Maret, terjadi kenaikan harga Bitcoin menjadi sekitar US$25.534. Puncaknya terjadi pada bulan April, di mana harga Bitcoin mencapai US$30.967.

Dominasi Bitcoin juga meningkat menjadi sekitar 49,66%, mencapai level tertinggi pada Senin (12/6). Selain itu, sentimen positif investor terhadap kripto mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Indikator Fear and Greed Index Crypto mencatat skor tertingginya yaitu 69 yang menandakan greed, pada Sabtu (17/4).

Gambar pencapaian kelas aset.
Sumber: 21Shares

Bitcoin juga mampu mengungguli kinerja aset lainnya seperti emas, S&P 500, dan Nasdaq sepanjang tahun 2023 hingga saat ini. Bitcoin diklasifikasikan sebagai aset dengan tingkat keuntungan tertinggi di antara berbagai kelas aset seperti saham, obligasi, dan emas.

Kenaikan nilai Bitcoin pada kuartal kedua 2023 dipicu oleh sejumlah peristiwa ekonomi besar. Tim analis Coinvestasi telah mengidentifikasi 5 peristiwa penting yang berkontribusi positif terhadap kenaikan harga Bitcoin.

Debt Ceiling AS (April)

Batas plafon utang (debt ceiling) menjadi topik yang ramai diperbincangkan di Amerika Serikat pada Selasa (23/5). AS dilaporkan mengalami penurunan drastis sebesar 70% dalam waktu satu tahun terakhir.

Untuk menghindari kemungkinan gagal bayar, Kementerian Keuangan AS telah menggunakan berbagai strategi akuntansi yang kompleks. Namun, jika plafon utang tidak dinaikkan sebelum 1 Juni, pemerintah AS berpotensi menghadapi situasi gagal bayar.

Di tengah potensi gagal bayar pemerintah AS, harga Bitcoin mengalami peningkatan sebesar 9,08% dalam periode satu bulan. Harga Bitcoin naik dari US$28.388 menjadi US$30.967, level tertinggi dalam setahun.

Baca Juga: Polemik Debt Ceiling AS dan Pengaruhnya Terhadap Bitcoin

Ordinals dan Token BRC-20 (Mei)

Salah satu perkembangan penting dalam sejarah Bitcoin adalah kemunculan Ordinals, yang dikenal sebagai “NFT asli Bitcoin” dan standar token BRC-20.

Ordinals diciptakan pada Desember 2022, memungkinkan pengguna untuk menyematkan data gambar ke dalam blockchain Bitcoin menggunakan transaksi Taproot.

Kemudian, pada Maret 2023, diperkenalkan standar token yang dapat dipertukarkan bernama BRC-20. Sebagian besar BRC-20 menjadi “token meme” karena Bitcoin tidak mendukung kontrak pintar secara langsung. Token meme yang bekerja di BRC-20 ini mencapai nilai pasar gabungan lebih dari US$500 juta dalam beberapa bulan.

Perkembangan ini dapat memengaruhi prospek Bitcoin karena ada peningkatan permintaan terhadap ruang blok Bitcoin. Namun, keterbatasan ukuran blok Bitcoin dapat menyebabkan kenaikan biaya transaksi.

Kenaikan biaya menjadi sumber pendapatan baru bagi para penambang serta meningkatkan keamanan jaringan jangka panjang. Biaya yang lebih tinggi juga dapat mendorong adopsi solusi skalabilitas seperti Lightning Network dan Stacks.

Baca Juga: Rekor Baru, Litecoin Ordinals Capai 3 Juta Inskripsi!

Investasi Bitcoin Tether (Mei)

Tether mengumumkan rencananya untuk menggunakan 15% dari laba bersih operasional bulanan mereka untuk membeli Bitcoin. Pengumuman tersebut disampikannya pada Rabu (17/5).

Tujuan Tether melakukan alokasi dana tersebut yaitu untuk mendiversifikasi dan memperkuat cadangan Tether. Bitcoin dipilih karena merupakan bentuk uang yang tidak tergantung pada bank sentral dan sangat mudah dicairkan.

Tether menghasilkan laba bersih sebesar US$1,48 miliar pada kuartal pertama. Jika 15% dari jumlah tersebut dialokasikan untuk membeli Bitcoin, maka akan ada tekanan beli baru sebesar hampir US$1 miliar setiap tahunnya untuk Bitcoin.

Gambar saldo kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah AS pada Juni 2023.
Sumber: Glassnode

Tekanan beli dari program Tether ini kemungkinan besar cukup untuk menutupi penjualan 41.000 BTC yang direncanakan oleh pemerintah AS pada tahun ini. Menurut Glassnode pada Selasa (27/6), kepemilikan Bitcoin pemerintah saat ini sebanyak 204.013 BTC.

Baca Juga: Tether Investasi ke Mining Bitcoin Ramah Lingkungan di Uruguay

ETF Bitcoin (Juni)

Securities and Exchange Commission (SEC) telah memberikan persetujuan untuk pertama kalinya kepada Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin dengan leverage di Amerika Serikat mulai Jumat (23/6).

Perusahaan yang telah disetujui SEC untuk memperdagangkan ETF Bitcoin adalah Volatility Shares. ETF Bitcoin mereka, BITX, memberikan eksposur leverage dua kali lipat terhadap harga Bitcoin. Ini berarti potensi keuntungan yang lebih besar tetapi juga risiko yang lebih tinggi.

Keputusan SEC membuka pintu bagi investor di Amerika Serikat untuk mendapatkan akses lebih mudah ke Bitcoin melalui pasar berjangka. ETF Bitcoin seperti BITX menawarkan diversifikasi yang lebih baik dan likuiditas yang lebih tinggi daripada membeli Bitcoin spot.

Baca Juga: SEC Izinkan BITX sebagai ETF Bitcoin Leverage Pertama di Amerika Serikat!

Peningkatan Minat Investor Institusional (Juni)

Pertukaran kripto baru bernama EDX Markets telah secara resmi diluncurkan pada Selasa (20/6), menarik perhatian industri kripto. EDX Markets telah berhasil mendapatkan dukungan finansial dari perusahaan-perusahaan terkemuka di bidang keuangan seperti Citadel Securities, Fidelity Investments, Paradigm, Sequoia Capital, Virtu Financial, dan Charles Schwab.

Selain itu, EDX Markets juga berhasil menarik minat sejumlah investor baru termasuk Miami International Holdings, DV Crypto, Global Trading Strategies, GSR Markets, dan Hudson River Trading. Dengan adanya suntikan dana dari berbagai perusahaan keuangan global ini, hal ini menunjukkan meningkatnya minat investor institusional terhadap pasar kripto.

Investasi yang diberikan oleh beberapa perusahaan keuangan global ke dalam pertukaran kripto menunjukkan adanya peningkatan minat dari investor institusional terhadap aset kripto.

Baca Juga: Fidelity Hingga Citadel Dukung Exchange Kripto Baru, EDX Markets

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.