Pria Asal Portugal Rela Hidup Nomaden Demi Investasi Bitcoin

Anggita Hutami

12th July, 2023

Didi Taihuttu memulai perjalanan investasi kriptonya pada tahun 2017. Ia menjual semua asetnya dan memilih hidup secara nomaden untuk berinvestasi di Bitcoin (BTC).

Foto: Didi Taihuttu di Lagos, Portugal.
Sumber: MacKenzie Sigalos/CNBC

Pria asal Portugal itu mengatakan telah mendapatkan keuntungan dari investasinya. Kisah Taihuttu pertama kali diceritakan oleh MacKenzie Sigalos dalam laporan CNBC pada Selasa (11/7).

Baca Juga: CEO Binance Prediksi Waktu Bitcoin Bakal Bullish!

Taihuttu dan keluarganya mengambil keputusan besar dengan menjual semua aset yang mereka miliki, termasuk rumah mereka yang luas, dan menukarkannya dengan Bitcoin.

Kemudian, Taihuttu memulai investasinya saat BTC diperdagangkan seharga US$900 pada tahun 2017, tetapi ia menolak memberi tahu jumlah keuntungan secara spesifik dan kapan waktu ia menjual BTC-nya kala itu.

Taihuttu hanya berbagi informasi bahwa ia mulai membeli Bitcoin kembali saat harganya di atas US$19.000 dan sudah mendapatkan keuntungan lebih dari 50% dari investasi Bitcoin sejak bear market terbaru berakhir.

“Dari pertengahan November hingga awal Desember 2022, kami melihat tanda-tanda pertama bear market telah benar-benar berakhir,” katanya.

Dia menambahkan, “Orang-orang seharusnya sudah membeli bitcoin, karena setiap bitcoin yang Anda beli dengan harga US$16.000, sekarang menjadi US$30.000, jadi itu hampir 90%.”

Baca Juga: 5 Orang Ini Berhasil Kaya Raya Karena Bitcoin

Strategi Investasi Bitcoin

Saat melakukan aktivitas perdagangan token harian, Taihuttu awalnya mengandalkan metrik prediktif tradisional seperti model stock-to-flow dan Mayer Multiple.

Metrik-metrik tersebut digunakan untuk membantu mengenali momentum saat BTC melampaui nilai intrinsiknya dengan membandingkan harga saat ini dengan pergerakan rata-rata selama 200 hari.

Namun, Taihuttu menyadari bahwa menghabiskan waktu untuk mempelajari dan menganalisis semua indikator itu tidak terlalu efektif. Oleh karena itu, dia memilih untuk mengembangkan campuran indikator terbaik yang sesuai dengan preferensinya sendiri.

Sejak 2019, Taihuttu mulai mengembangkan dan menyempurnakan alat perdagangan prediktif khusus yang menggunakan beberapa indikator teknis, serta sedikit penggunaan astrologi, untuk memberikan wawasan real-time tentang perubahan harga yang potensial.

Pada alat tersebut, Taihuttu menggunakan kombinasi dari beberapa indikator teknis populer, seperti Bollinger Bands, Lower and Upper Bands, NMA, Red/Green Ribbon, NormStoch, RSI, Price Oscillator, Plot, MACD, Cross, Chande Momentum Oscillator, RSI-EMA, Full Moon, dan New Moon. Indikator-indikator ini umum digunakan oleh pedagang kripto saat mereka membuat keputusan investasi.

“Sinyal short dan long serta sinyal konfirmasi ditampilkan dalam grafik untuk membantu menentukan momen yang tepat untuk membeli atau menjual,” jelas Taihuttu.

Baca Juga: Standard Chartered Sebut BTC Akan Capai Rp1,8 Miliar Akhir Tahun 2024!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.