Hasil Tambang Bitcoin Turun, Marathon Digital Sebut Cuaca Jadi Biang Kerok!
9th July, 2023
Total Bitcoin yang berhasil diproduksi perusahaan penambangan Bitcoin, Marathon Digital, mengalami penurunan 21% di bulan Juni dibandingkan dengan bulan Mei.
Penurunan ini menurut keterangan resmi (5/7/23) perusahaan, dapat dikaitkan dengan kondisi cuaca di Texas, Amerika Serikat, tempat di mana perusahaan beroperasi.
Menurut data dari Layanan Cuaca Nasional di Dallas, Texas, terjadi lonjakan hampir 8,4 derajat fahrenheit pada suhu rata-rata antara bulan Mei dan Juni. Suhu di Mei rata-rata berada di 75,6 derajat, sedangkan Juni di 84 derajat.
“Kami menghasilkan 979 bitcoin pada bulan Juni, turun 21% dari bulan lalu dan naik 599% dari Juni 2022,” kata Fred Thiel, CEO Marathon Digital.

Penurunan jumlah Bitcoin yang diproduksi oleh perusahan penambangan karena perubahan cuaca bukan pertama kali terjadi.
Dilansir dari Cointelegraph, pada Februari perusahaan penambangan kripto Riot Platforms memiliki 17.040 rig yang operasinya dihentikan di Texas karena “cuaca musim dingin yang parah” di negara bagian tersebut.
Baca juga: Bersiap untuk Halving Bitcoin, Riot Borong 33.280 Mining Rig!
Penyebab Lain Menurut Marathon Digital
CEO Marathon Digital, Fred Thiel, mengungkapkan selain karena cuaca, penurunan jumlah Bitcoin yang diproduksi juga disebabkan karena penurunan biaya transaksi yang signifikan sebesar 5,1% dari total bitcoin yang diperoleh di Juni dibandingkan dengan 11,8% di Mei.
“Munculnya Ordinals secara signifikan meningkatkan biaya transaksi di bulan Mei, dan meskipun kemacetan jaringan mereda di bulan Juni, kami melihat tren terkini sebagai tanda positif untuk masa depan ekonomi pertambangan,” katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan terbaru dari Coin Metric, penambang Bitcoin berhasil menuai US$184 juta dari biaya transaksi pada kuartal kedua 2023, periode ini adalah waktu di mana Bitcoin ordinal ramai digunakan. Jumlah tersebut diketahui lebih tinggi dari angka yang pernah dihasilkan oleh miner BTC sepanjang tahun 2022.
Baca juga: Miner Bitcoin Menuai Biaya Transaksi US$184 Juta Selama Q2 2023