Adopsi Teknologi Web3, Telegram Ingin Menjadi Aplikasi Super

Anggita Hutami

29th September, 2023


TON Foundation berkolaborasi dengan aplikasi perpesanan Telegram. Melalui kolaborasi ini, Telegram dan TON Foundation bersama-sama meluncurkan dompet penyimpanan mandiri baru yang diberi nama TON Space.

TON Space memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dari berbagai dompet mata uang kripto secara langsung melalui aplikasi Telegram dari berbagai dompet mata uang kripto.
Fitur ini dijadwalkan untuk dirilis secara massal pada November 2023.

Baca juga: Crypto Wallet TON Terintegrasi dengan Telegram

TON Foundation Memastikan Keamanan Seed Phrase

Jordan Dunne, Kepala Divisi Keuangan Terdesentralisasi di TON Foundation, telah menguraikan langkah-langkah ekstensif yang diambil untuk menjaga keamanan dalam fitur TON Space.

Dunne menjelaskan bahwa mereka telah secara efektif memisahkan TON Space dari Core Wallet, yang terutama menggabungkan fitur Know Your Customer (KYC) dan on-ramps.

Dia dengan tegas menegaskan bahwa frase awal, yang digunakan untuk mengakses aset, tetap disimpan secara eksklusif di perangkat pengguna.

Selain itu, Dunne membayangkan fitur TON Space sebagai solusi potensial untuk mengatasi hambatan dalam mengadopsi teknologi Web3.

Pengguna secara historis enggan karena prosedur rumit yang diperlukan untuk mengakses ekosistem Web3. Namun, dengan TON Space, pengguna dapat memanfaatkan teknologi Web3 tanpa menginstal aplikasi tambahan yang rumit.

“Pengadopsian Web3 merupakan sebuah tantangan karena individu diharuskan untuk menginstal aplikasi baru atau terlibat dalam proses yang kompleks sambil membedakan aplikasi mana yang aman. Menariknya, fitur TON Space memberikan kemampuan untuk berinteraksi dengan Web3 tanpa memerlukan instalasi tambahan,” ungkap Jordan Dunne, Kepala Divisi Keuangan Terdesentralisasi di TON Foundation, saat wawancara eksklusif di acara TOKEN2049 di Singapura pada Kamis, 14 September.

Dengan cara ini, TON Foundation berupaya memastikan keamanan dan tidak hanya keamanan tetapi juga aksesibilitas teknologi Web3 yang sedang berkembang, yang berpotensi membuat langkah menuju lanskap kripto yang lebih ramah pengguna dan aman.

Baca juga: Aplikasi Telegram Bisa Kirim USDT di Jaringan TRON!

Telegram Dianggap Ideal untuk Teknologi Web3

Presiden TON Foundation, Steve Yun, menganggap Telegram sebagai platform ideal untuk mengintegrasikan teknologi Web3. Menurut Steve, Telegram mengutamakan privasi pengguna, selaras dengan prinsip teknologi Web3. Selain itu, Telegram secara alami dianggap memiliki sistem komunikasi peer-to-peer.

“Aplikasi pesan instan ini secara inheren memungkinkan komunikasi peer-to-peer. Ketika saya mengirim pesan ke seseorang, itu adalah percakapan dan interaksi langsung antara dua individu. Dalam percakapan dan interaksi seperti itu, banyak aspek yang dapat didesentralisasi,” jelas Steve Yun dalam sebuah wawancara eksklusif pada acara TOKEN2049 di Singapura pada Kamis, 14 September.

Ambisi Telegram Menjadi Super App

Memperkenalkan TON Space Wallet menandai awal dari ambisi Telegram yang lebih besar. Presiden TON Foundation, Steve Yun, mengungkapkan cita-citanya menjadikan Telegram sebagai aplikasi super.

“Jadi, ide utama kami adalah mengubah Telegram menjadi super app. Namun fokus kami saat ini adalah menarik audiens dalam jumlah besar,” ungkap Steve Yun dalam wawancara eksklusif di acara TOKEN2049 di Singapura, Kamis, 14 September.

Mengingat ambisi Telegram untuk menjadi aplikasi super, aplikasi perpesanan WeChat telah mengintegrasikan layanan keuangan pada platformnya, meskipun tanpa teknologi terdesentralisasi.

Sejak April 2023, pengguna dapat mentransfer dana ke bursa aset digital resmi yang menerima setoran dalam Yuan Tiongkok (CNY). Hal ini memungkinkan pengguna membeli, menjual, dan memperdagangkan mata uang kripto melalui platform WeChat.

Namun, pengguna WeChat sebagian besar berasal dari Tiongkok, dengan lebih dari satu miliar pengguna. Peluncuran fitur Web3 pada platform Telegram diyakini berpotensi bersaing dengan aplikasi serupa, khususnya WeChat, terutama karena berupaya menarik khalayak global.

Baca juga: Transformasi Web2 ke Web3, Ini Tanggapan dari Top Industri

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.