Ghana Bangkrut, Ini Dua Skenario Bagi Industri Kriptonya

Anggita Hutami

28th September, 2023

Ghana dinyatakan bangkrut pekan lalu karena krisis ekonomi. Dampak krisis ekonomi tersebut justru berpotensi mendorong dominasinya di pasar kripto di 27 negara.


Krisis Ekonomi di Ghana

Ghana, salah satu negara di kawasan benua Afrika, mengalami krisis ekonomi yang berujung pada kebangkrutan. Jumlah pertumbuhan ekonomi Ghana tak sebanding dengan utang yang dimilikinya.

Menurut laporan Reuters, laju ekonomi di Ghana telah melambat menjadi 3,2% sepanjang kuartal kedua 2023. Sebesar 70% pendapatan pemerintah Ghana yang ditopang oleh sektor pertanian habis untuk membayar utang negara.

Ghana menunggak utang sebesar 15 miliar cedi atau sebesar Rp20,10 miliar. Pemerintah Ghana juga memiliki tanggungan utang kepada produsen listrik swasta sebesar Rp24,52 miliar.

Inflasi Ghana juga tergolong tinggi berkisar di angka 40% per Agustus 2023. Bank sentral Ghana menaikkan suku bunga acuan hingga 30% untuk menarik investasi asing dan menekan inflasi.

Tapi, keputusan ini justru merugikan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergantung kepada pinjaman jangka pendek dari bank sentral.

Rencana Penyelamatan

International Monetary Fund (IMF) menggelontorkan sejumlah dana dalam rangka menyelamatkan perekonomian Ghana. IMF memberikan dana talangan sebesar 3 miliar dollar AS atau sebesar Rp46,8 miliar. Namun, dana ini dianggap tidak cukup untuk mengatasi permasalahan ekonomi di Ghana.

Dampak Krisis Ekonomi Ghana Terhadap Pasar Kripto

Menurut laporan Chainlaysis, Ghana menempati peringkat ke-9 dari 27 negara dengan adopsi kripto tertinggi. Tingginya adopsi kripto di negara tersebut tak lepas dari masyarakatnya yang menganggap Bitcoin (BTC) sebagai aset idaman karena diyakini bisa menjadi alat lindung nilai di tengah gejolak inflasi dan masalah utang.

Dalam kondisi Ghana saat ini setidaknya ada dua skenario yang memiliki dampak bagi pasar kripto di negara tersebut. Skenario pertama, pasar kripto di Ghana berpotensi menguat dua kali lipat.

Grafik Harga BTC dalam Mata Uang Resmi Ghana/GHS. Sumber: Coinmarketcap

Berkaca pada bulan Januari 2023, dimana inflasi Ghana saat itu mencapai 54%, tertinggi. Namun, kondisi ini justru menguntungkan harga Bitcoin (BTC) yang berhasil melonjak dua kali lipat lebih, dari harga semula 139.696 GHS menjadi 300.005 GHS pada akhir Januari. Hal ini dikarenakan penduduk Ghana cenderung mencari lindung nilai dari depresiasi mata uang.

Menurut data Refinitiv, mata uang Ghana, yaitu cedi, telah mengalami depresiasi sekitar 13% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini.

Pergerakkan Mata Uang Cedi Ghana/GHS. Sumber: Refinitiv

Baca Juga: Nigeria, Negara Kedelapan di Afrika Pengguna ATM Bitcoin

Skenario kedua, harga Bitcoin justru berpotensi turun apabila masyarakat Ghana lebih memilih memegang uang tunai untuk membeli kebutuhan pokok saat krisis. Di samping itu, pemerintah Ghana mungkin akan mengendurkan pendanaan pengembangan pasar kripto dan lebih berfokus pada sektor yang lebih pokok.

Baca Juga: Tingkatkan Adopsi Kripto Afrika, FTX Bermitra dengan AZA Finance

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.