Teknologi AI Generatif Diproyeksi Bernilai US$4,4 Triliun Setiap Tahun!

Anggita Hutami

15th June, 2023

Teknologi artificial intelligence (AI) generatif dinilai memiliki potensi nilai ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis teknologi AI lainnya, teknologi ini juga diprediksi akan berdampak pada pasar kerja.

Baca Juga: Mengenal Artificial Intelligence (AI) dan Contohnya

Nilai Ekonomi Teknologi AI Generatif

Teknologi AI generatif berfokus pada kemampuan untuk menciptakan konten dalam berbagai bentuk seperti teks, video, dan audio. Sementara itu, teknologi AI konvensional cenderung berfokus pada penggunaan machine learning dan pemrosesan data.

Menurut laporan McKinsey, teknologi AI generatif memiliki potensi nilai ekonomi yang signifikan, diperkirakan mencapai kisaran US$2,6 triliun hingga US$4,4 triliun setiap tahun.

Baca juga: 5 Aset Kripto Teknologi AI Potensial 2023

McKinsey menuliskan dalam laporannya, teknologi AI generatif saat ini memiliki keunggulan terutama dalam empat bidang, yaitu operasional pelanggan, pemasaran bisnis, rekayasa perangkat lunak, dan kegiatan riset.

Dalam analisis terhadap 16 fungsi bisnis, ditemukan 63 kasus penggunaan di mana teknologi AI generatif dapat mengatasi tantangan bisnis yang spesifik dan menghasilkan hasil yang dapat diukur.

Industri perbankan, teknologi tinggi, dan ilmu kehidupan diprediksi akan menjadi penerima manfaat terbesar dari teknologi AI generatif. Industri perbankan diperkirakan mencapai US$200 miliar hingga US$340 miliar per tahun.

Sementara itu, nilai ekonomi teknologi AI generatif pada industri ritel dan konsumen diperkiraan mencapai US$400 miliar hingga US$660 miliar per tahun.

Baca Juga: Sam Altman Tertarik Eksplor Blockchain untuk OpenAI

Otomatisasi 60-70% Pekerjaan Karyawan

Menurut laporan McKinsey, AI generatif dapat mengotomatisasi sekitar 60 hingga 70 persen pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.

Separuh dari profesi yang ada saat ini dapat diotomatisasi secara penuh antara tahun 2030 dan 2060. Perkiraan yang paling realistis otomatisasi pekerjaan menggunakan Ai akan marak digunakan pada tahun 2045.

Di sisi lain otomatisasi pekerjaan dengan AI generatif ini diprediksi berpengaruh besar pada pasar kerja. Menurut studi Universitas Oxford 2013, hampir separuh pekerjaan di Amerika Serikat dapat terancam oleh AI dalam 20 tahun ke depan.

Sebuah studi baru-baru ini oleh Goldman Sachs menemukan bahwa AI generatif dapat berdampak pada 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia dan berpotensi menimbulkan gangguan di pasar kerja.

AI generatif memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan dalam ekonomi. Namun, hal ini akan membutuhkan investasi yang tepat untuk mendukung pekerja dalam mengalihkan aktivitas kerja mereka atau beralih ke pekerjaan baru.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.