The FED Tahan Suku Bunga Tapi Harga Bitcoin Turun, Ada Apa?

Bank sentral Amerika Serikat, The Fed (Federal Reserve), mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,25% pada Rabu (14/6) waktu setempat. Namun, harga kripto bergerak negatif di luar ekspektasi analis.

Baca Juga: Inflasi AS Turun, Pasar Kripto Nantikan Volatilitas Harga

Kebijakan Suku Bunga AS

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan bahwa peningkatan suku bunga secara agresif telah menimbulkan dampak negatif pada pembatasan kredit. Maka itu, Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga untuk sementara.

“Mengingat seberapa jauh kami telah memperketat kebijakan, kelambatan yang tidak pasti dengan kebijakan moneter yang mempengaruhi ekonomi, dan potensi angin kencang dari pengetatan kredit, hari ini kami memutuskan untuk membiarkan tingkat bunga kebijakan kami tidak berubah,” Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada wartawan pada Rabu (14/6).

Departemen Ketenagakerjaan AS sebelumnya telah merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Selasa (13/6), sebesar 6%. Angka ini lebih rendah daripada laporan pada Januari 2023, senilai 6,4%.

Baca Juga: Analisis Harga Bitcoin Usai Data CPI Amerika Serikat Rilis!

Dampaknya Pada Pasar Kripto

Federal Reserve telah mengambil kebijakan dovish dengan menahan suku bunga acuan di angka 5,25%. Kebijakan dovish umumnya berdampak positif terhadap harga kripto.

Hal ini disebabkan oleh dorongan investor untuk mencari peluang investasi yang dapat memberikan keuntungan lebih tinggi. Pasar kripto menjadi salah satu opsi menarik.

Namun, pasar kripto saat ini justru mengalami tren negatif dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar kripto global saat ini sebesar US$1,02 triliun, mengalami penurunan sebesar 3,32% dari hari sebelumnya.

Sejumlah aset kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi juga tercatat mengalami penurunan di antaranya Bitcoin (3,61%), Ethereum (5,52%), Tether (0,01%), BNB (4,67%), USDC (0,01%), XRP (7,14%), Cardano (5,32%). Harga Bitcoin (BTC) bahkan sempat jatuh ke angka US$24.902 dini hari.

Baca juga: FOMC Meeting dan Pengaruhnya Terhadap Kripto

Penurunan tren pada pasar kripto kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap Binance dan Coinbase, sinyal kebijakan moneter yang diberikan oleh Federal Reserve (Fed), serta ketidakpastian kondisi makroekonomi secara keseluruhan.

CEO BitBull Capital Joe DiPasquale memperkirakan kebijakan dovish yang diambil oleh Federal Reserve tidak akan bertahan lama. Federal Reserve (Fed) kemungkinan akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih konservatif di masa depan. Kebijakan ini dapat berupa peningkatan suku bunga, pengurangan program pembelian aset, atau pengendalian likuiditas di pasar.

Menurut Joe, jika harga Bitcoin tetap di kisaran US$25.000 maka pasar kripto kemungkinan akan mengalami sideways atau harga mendatar.

Meskipun pasar kripto diprediksi akan mengalami tren sideways dalam beberapa waktu ke depan. Analis dari Valkyrie Investments melihat sinyal pergerakan harga yang lebih positif atau bullish.

Analis dari Valkyrie Investments mengidentifikasi adanya pola harga “throwback” pada grafik harian Bitcoin, yang menunjukkan potensi terjadinya reli menuju level US$37.000.

Penurunan harga mulai terjadi ketika harga bergerak ke level yang sebelumnya telah ditembus atau menjadi tingkat resistensi yang berubah menjadi dukungan.

Setelah terjadi penembusan, harga cenderung mengalami kenaikan untuk beberapa waktu sebelum akhirnya kehilangan momentum kenaikan dan kembali ke titik penembusan tersebut. Pola ini telah dikemukakan oleh Thomas Bulkowski dalam bukunya yang berjudul “Panduan Visual untuk Pola Grafik.”

Namun, perlu diingat bahwa analisis harga kripto ini mungkin tidak sepenuhnya akurat. Meskipun ada tanda-tanda positif saat ini, hasil akhirnya masih tetap belum dapat diprediksi dengan pasti.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.