Stablecoin Bitcoin Stably Picu Kontroversi, Ini Masalahnya!

Anisa Giovanny

4th June, 2023

Adanya BRC-20 memungkinkan stablecoin di jaringan Bitcoin tercipta, bernama Stably. Kendati demikian, aset digital yang dipatok dengan USD itu memicu kontroversi karena inkonsistensi informasi.


Stably (USDS) adalah stablecoin yang diluncurkan oleh Stably Trading LLC pada 23 Mei 2023. Stablecoin ini bekerja di jaringan BRC-20 pada blockchain Bitcoin. Setiap Stably dipatok dengan rasio 1:1 USD yang disimpan dalam agunan. 

Akun agunan dikelola oleh kustodian yang diatur oleh A.S. untuk kepentingan pemegang token yang diverifikasi dengan know your customer (KYC) dan anti-money laundering process (AML).

Perusahaan menggunakan pihak ketiga akan melakukan pengesahan bulanan untuk memastikan agunan selalu sesuai dengan apa yang telah dikeluarkan. 

USDS dapat dikeluarkan/ditebus melalui berbagai platform seperti Fedwire, SWIFT, USDC, dan USDT oleh pengguna terverifikasi KYC di 200+ negara/wilayah.

Stably memiliki total pasokan US$69,420 triliun, aset ini dapat memfasilitasi layanan on-ramping/off-ramping dengan hambatan rendah dan mempertahankan nilai yang stabil sehingga membuat perdagangan lancar dan lebih mudah.

Secara teknis Stably bukanlah stablecoin baru, aset ini sudah ada sejak 2019 dan baru-baru ini dikonversi ke BRC-20. Laporan terbaru menunjukkan kapitalisasi pasarnya sebesar US$7 juta di 11 blockchain berbeda, termasuk Ethereum, BNB Chain, dan Arbitrum.

Gambar laporan pengesahan Stably USD April. Sumber: Stably

USDS di CoinGecko menunjukkan bahwa harganya mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar US$9,89 pada tanggal 30 November, kemudian jatuh beberapa hari kemudian menjadi US$0,05 pada tanggal 9 Desember 2022.

Token tersebut memiliki likuiditas senilai sekitar US$5.000 pada pertukaran terdesentralisasi UniSwap yang terbagi antara dua pasangan perdagangan.

Meskipun Stably dengan cepat mengklaim bahwa mereka adalah stablecoin USD pertama di jaringan Bitcoin, USDT awalnya diluncurkan di OMNI, sidechain Bitcoin, pada tahun 2014. Meski begitu, Stably memang stablecoin pertama di jaringan Bitcoin.

Baca juga: Apa itu Stablecoin? Panduan untuk Pemula

Kontroversi Stablecoin Bitcoin 

Stablecoin Stably memicu kontroversi karena informasi yang tidak konsisten. Kontroversi pertama adalah jumlah total pasokan yang tidak sesuai. Pada situs resminya, pasokan USDS yang diklaim berjumlah US$69,420 triliun, sedangkan saldo wallet yang tertaut di Stably hanya berjumlah US$225. 

Kontroversi kedua adalah Stably mengklaim anak perusahaannya, Stably Trading LLC, adalah pengirim uang terdaftar, namun nomor pendaftaran dan alamat di situs web mereka tidak sesuai dengan yang tercantum di situs web Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di bawah “Stably Trading, LLC”.

Stably juga menyebutkan menggunakan kustodian teregulasi yang memiliki cadangan asetnya bernama Prime Trust. Namun, Prime Trust tidak memegang cadangan secara langsung dan menggunakan rekening di beberapa bank yang ada. Prime Trust juga tidak mengasuransikan dananya ke lembaga penjamin Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Hingga artikel ini dirilis belum ada tanggapan resmi dari Stably atau pun Prime Trust.

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency