Somnia Resmi Luncurkan Mainnet dan Token Baru SOMI

Dilla Fauziyah

3rd September, 2025

Somnia, blockchain Layer-1 besutan perusahaan teknologi metaverse asal Inggris Improbable, resmi meluncurkan mainnet sekaligus menghadirkan token native SOMI.

Dalam keterangan resmi pada Selasa (2/9/2025), Somnia Foundation menyebut bahwa jaringan ini memang dibangun khusus untuk aplikasi berskala komersial, mencakup sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), sosial, dan game.

Peluncuran mainnet dilakukan setelah enam bulan fase testnet yang mencatat lebih dari 10 miliar transaksi, mengaktifkan 118 juta alamat wallet unik, serta menggandeng lebih dari 70 mitra ekosistem.

Baca juga: Somnia Luncurkan Metaverse Blockchain yang Dirancang untuk Jutaan Pengguna

Integrasi Protokol dan Ekosistem Awal

Pada tahap debut mainnet, Somnia sudah terhubung dengan berbagai protokol dan tool penting seperti LayerZero, Sequence, Ankr, DIA, dan Thirdweb. Ekosistem awalnya juga meliputi aplikasi gim dan sosial seperti Variance, Maelstrom, serta Sparkball.

Token SOMI berperan sebagai sarana pembayaran biaya transaksi, insentif bagi validator, sekaligus instrumen tata kelola jaringan.

“Dengan mainnet yang sudah aktif dan token SOMI sebagai penggerak ekonomi, kami mendukung pertumbuhan ekosistem yang melibatkan perusahaan, brand, pengembang, kreator, hingga pengguna,” jelas Founder Somnia, Paul Thomas.

Thomas menambahkan, kehadiran SOMI menandai awal fase baru pertumbuhan jaringan, di mana tata kelola berbasis token membuka peluang lebih luas bagi perusahaan dan pengembang untuk ikut serta dalam ekosistem.

Mengutip data CoinMarketCap, harga SOMI diperdagangkan di harga awal US$0,65, dengan harga terkini terkoreksi di US$0,54 dengan kapitalisasi pasar berkisar di US$86 juta.

Baca juga: Upgrade Alpenglow Solana Kantongi 98% Dukungan Komunitas

Rekor Testnet dan Performa Jaringan

Selama masa testnet, Somnia berhasil mencatatkan sejumlah rekor industri. Salah satunya, 1,9 miliar transaksi hanya dalam satu hari, angka tertinggi yang pernah diraih blockchain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Adapun, game bernama Chunked sendiri menyumbang 250 juta transaksi hanya dalam lima hari.

Selain itu, untuk menjaga keandalan jaringan, Somnia melibatkan 60 validator, termasuk Google Cloud yang juga dikenal sebagai validator di blockchain lain seperti Flare, Celo, dan Tezos.

Somnia mengklaim dapat memproses lebih dari satu juta transaksi per detik dengan finalitas di bawah satu detik serta biaya rendah. Keunggulan ini digadang menjadikan Somnia sebagai jaringan blockchain paling efisien untuk DeFi dan gaming.

Founder sekaligus CEO Improbable, Herman Narula, menegaskan bahwa Somnia hadir sebagai blockchain pertama yang benar-benar mengutamakan kecepatan, skala, dan responsivitas untuk menghadirkan pengalaman virtual waktu nyata.

“Somnia meletakkan fondasi bagi ekonomi aset digital terbuka, di mana miliaran orang dapat berinteraksi, bertransaksi, dan bertukar nilai di lingkungan imersif,” ujar Narula.

Untuk mempercepat adopsi, Somnia Foundation juga meluncurkan program hibah senilai US$10 juta melalui akselerator Dream Catalyst. Program ini ditujukan untuk mendukung tim yang membangun proyek game, DeFi, AI, hingga SocialFi dengan potensi komersial.

Selain itu, Somnia Foundation berencana menggelar 24 mini-hackathon daring dalam setahun ke depan serta meluncurkan program percontohan Dreamathon. Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas kasus penggunaan nyata sekaligus menunjukkan bagaimana perusahaan dapat mengimplementasikan aplikasi on-chain secara penuh dalam skala besar.

Baca juga: Ethereum Siap Hentikan Testnet Holesky Usai Upgrade Fusaka

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.