Solana Tak Terima Dianggap Sekuritas, Ini Argumen SEC

Anggita Hutami

12th June, 2023

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat baru-baru ini menerbitkan daftar aset kripto yang dianggap sebagai sekuritas, termasuk Solana (SOL).

Menanggapi hal itu, Solana Foundation angkat bicara untuk pertama kalinya melalui unggahan Twitter pada 11 Juni. Solana menyambut baik upaya para regulator untuk memberikan kepastian hukum terkait aset digital, namun mereka tidak setuju asetnya diklasifikasikan sebagai sekuritas.

“Solana Foundation tidak setuju dengan kategorisasi SOL sebagai sekuritas,” ungkap Solana dalam unggahan Twitter (11/6).

SEC telah melabeli token Solana (SOL) sebagai sekuritas dalam dua dokumen gugatan yang diajukan kepada Binance (5/6) dan Coinbase (6/6).

Baca Juga: Menilik Perbedaan Gugatan SEC ke Binance dan Coinbase

“SEC dan stafnya telah mengambil posisi bahwa beberapa aset kripto termasuk dalam definisi sekuritas di bawah hukum sekuritas federal Amerika Serikat. Uji hukum untuk menentukan apakah suatu aset kripto tertentu merupakan sekuritas adalah analisis yang sangat kompleks dan bergantung pada fakta yang terus berkembang, dan hasilnya sulit diprediksi,” pernyataan SEC dalam dokumen gugatan.

Argumen SEC

SEC mulai menjelaskan alasan SOL dikategorikan sebagai sekuritas pada dokumen gugatan halaman 37. Menurut SEC, istilah “sekuritas” mencakup kontrak investasi dan instrumen lain seperti saham, obligasi, dan saham yang dapat dipindahtangankan.

Dalam dokumen, Solana disebutkan menggunakan sistem proof of stake untuk mendapatkan imbalan. Selain itu, Solana juga diketahui melakukan penjualan token secara pribadi melalui perjanjian sederhana untuk token masa depan (SAFT) kepada investor institusional dan perusahaan ventura pada Mei 2018 dan Maret 2020.

Gambar: Argumen SEC bahwa Solana termasuk sekuritas.
Sumber: Dokumen gugatan SEC kepada Coinbase

Penjualan tersebut melibatkan penerbitan sekuritas untuk mentransfer token digital dari pengembang kripto ke investor. Solana juga diketahui pernah mengajukan formulir penawaran pribadi dengan SEC dan memberlakukan penguncian bagi para investor.

Solana Labs berhasil menjual sekitar 177 juta SOL dan mengumpulkan pendanaan lebih dari US$23 juta melalui penawaran dan penjualan tersebut. Oleh karena itu, Solana dianggap sebagai penjualan efek yang tidak terdaftar dan dianggap telah melanggar persyaratan peraturan sekuritas.

Penjualan dan penerbitan hak ini juga sering dikaitkan dengan pendanaan awal proyek kripto dengan cara Initial Coin Offering (ICO). Di sisi lain, SEC menyatakan pandangannya dapat berubah seiring waktu.

“SEC umumnya tidak memberikan panduan atau konfirmasi sebelumnya tentang status aset kripto tertentu sebagai sekuritas. Selain itu, pandangan SEC dalam hal ini telah berkembang seiring waktu dan sulit untuk memprediksi arah atau waktu dari setiap perkembangan yang berkelanjutan. Juga mungkin terjadi perubahan dalam pemerintahan yang berkuasa atau pengangkatan komisioner baru SEC yang dapat secara signifikan mempengaruhi pandangan SEC dan stafnya,” ungkap SEC.

Baca Juga: 61 Kripto Dicap Sekuritas oleh SEC, Dua Hal Ini Penyebabnya?

Pandangan Ahli Hukum

Dilansir dari Bloomberg, ahli hukum sekaligus kontributor Bloomberg Matt Levine, mengatakan bahwa penawaran sekuritas SOL yang terjadi antara Mei 2018 dan Maret 2020 tidak menjadikan aset tersebut dianggap sebagai sekuritas.

Dia mengatakan, meskipun fakta bahwa token-token tersebut diperdagangkan secara publik tanpa pengungkapan dan perlindungan investor yang memadai, hal tersebut tidak sepenuhnya merupakan kesalahan Solana. Levine menyatakan bahwa situasinya adalah legal, meskipun SEC mungkin menganggapnya kurang memuaskan.

“Fakta bahwa token-token itu sekarang diperdagangkan secara publik, dengan lebih sedikit pengungkapan dan perlindungan investor daripada yang diinginkan SEC, dari perspektif SEC, sangat disayangkan. Tapi itu bukan kesalahan Solana sepenuhnya, pun jika Solana salah tetapi saat itu cara yang dilakukan legal,” katanya.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.