OKX Rilis Data Proof of Reserves Agustus 2025, Simpan Aset Rp551,4 Triliun
8th September, 2025
OKX, salah satu exchange kripto terbesar berdasarkan volume perdagangan, resmi merilis laporan Proof of Reserves (PoR) edisi ke-34 untuk periode Agustus 2025. Total aset pengguna yang tercatat dalam laporan tersebut mencapai US$33,7 miliar atau sekitar Rp551,4 triliun.
Menurut keterangan resmi yang diterima Coinvestasi, angka tersebut naik 17% dibandingkan Juli 2025, sehingga menempatkan OKX sebagai bursa dengan cadangan PoR terbesar kedua di dunia. Aset utama yang tercatat meliputi Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), stablecoin Tether (USDT), USD Coin (USDC), serta sejumlah aset kripto lainnya.
Proof of Reserves merupakan mekanisme verifikasi berbasis kriptografi yang memastikan dana pengguna tersimpan secara penuh dengan rasio 1:1. Artinya, aset dapat ditarik kapan saja tanpa mengganggu likuiditas. Transparansi ini menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor, sekaligus memastikan ekosistem perdagangan di OKX tetap berjalan lancar.
Baca juga: OKX Umumkan Upgrade Tokenomics OKB, Harga Meroket 160%
Peningkatan Kepemilikan ETH dan USDT
Laporan terbaru juga menunjukkan adanya peningkatan rasio kepemilikan untuk beberapa aset utama. Rasio Ethereum yang dimiliki pengguna di OKX naik menjadi 104%, dari 101% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, rasio USDT meningkat menjadi 105%, dari sebelumnya 103%. Untuk Bitcoin dan aset kripto lain, rasio tercatat stabil tanpa perubahan.
Selain laporan PoR, OKX juga menekankan pentingnya lapisan perlindungan tambahan dalam menjaga keamanan dana pengguna. Bursa ini mengandalkan kombinasi cold wallet dan hot wallet tingkat lanjut untuk memastikan fleksibilitas sekaligus keamanan transaksi. Seluruh transaksi juga dilengkapi sistem otorisasi berbasis multi-signature, yang mengharuskan adanya beberapa tanda tangan sebelum disetujui.
Tidak hanya itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) diterapkan untuk mendeteksi potensi ancaman sejak dini, sementara dana asuransi bernilai miliaran dolar disiapkan sebagai cadangan jika terjadi situasi darurat. Dari sisi eksternal, OKX secara rutin menjalani audit oleh firma keamanan independen ternama seperti SlowMist, Hacken, dan CertiK, yang semakin memperkuat kepercayaan terhadap integritas platform ini.
Baca juga: OKX Hadirkan Fitur Derivatif Ritel Teregulasi di Uni Emirat Arab
OKX Protect untuk Edukasi Keamanan Pengguna
Sebagai langkah proaktif, OKX menghadirkan laman khusus bernama OKX Protect. Laman ini berfungsi sebagai pusat edukasi keamanan, di mana pengguna dapat mempelajari infrastruktur proteksi OKX sekaligus tips menjaga keamanan aset pribadi. Beberapa langkah yang dianjurkan di antaranya:
- Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
- Memanfaatkan kode anti-phishing.
- Mengatur allowlisting untuk penarikan.
- Menjaga keamanan wallet dan seed phrase.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran soal keamanan bursa kripto, laporan PoR dan inisiatif seperti OKX Protect menegaskan komitmen OKX dalam melindungi dana serta menjaga kepercayaan pengguna.
Kenali lebih jauh tentang OKX.
Baca juga: OKX Rilis Laporan Proof of Reserves ke-33, Catat Cadangan Aset Rp471 Triliun