9 Negara Ini Lakukan Uji Coba CBDC

Anggita Hutami

14th May, 2023

Dalam satu dekade terakhir, banyak negara berlomba-lomba mempersiapkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital bank sentral.

Menurut analitik CBDC Tracker ada 138 proyek CBDC di seluruh dunia, namun baru ada 9 negara yang telah atau sedang menjalankan uji coba (pilot) untuk mata uang digital bank sentral ini.

Gambar sebaran proyek CBDC di seluruh dunia. Sumber: CBDC Tracker

Dalam tahap uji coba (pilot), CBDC telah diluncurkan di sebagian wilayah kecil atau beberapa komunitas masyarakat. Kemudian, bank sentral akan menganalisis hasil uji coba dan mempertimbangkan apakah CBDC akan diluncurkan dalam waktu dekat atau ditunda.

Berikut ini 9 negara yang sudah memasuki tahap pilot atau uji coba mata uang digital bank sentral.

Baca Juga: Lebih Dari 40 Negara Minta Bantuan IMF Soal CBDC

1. China

China pertama kali memperkenalkan mata uang digitalnya pada tahun 2017. Kemudian, China melakukan uji coba yuan digital pada tahun 2022, bertepatan dengan momen Winter Olympics di Beijing.

Adopsi yuan digital terus ditingkatkan melalui kemitraan dengan dua platform pembayaran terbesar di negaranya, WePay dan Alibaba. Untuk mengakses yuan digital, pengguna harus meng-install aplikasi “Shuzi Qinbao” yang tersedia di AppStore maupun PlayStore.

Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat mengelola beberapa dompet digital sekaligus hingga menautkan sejumlah kartu bank. Aplikasi ini dapat diakses oleh warga asing, tetapi limit dibatasi maksimum hanya RMB 5.000 dan RMB 50.000 per tahun.

Baca juga: Pegawai Sektor Publik di China akan Digaji Pakai Yuan Digital

2. India

India baru-baru ini meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang disebut rupee digital. Kini, rupee digital sedang menjalani uji coba fungsionalitas saat digunakan secara offline.

Reserve Bank of India (RBI) telah memulai uji coba di segmen grosir pada 1 November 2022, dengan melibatkan 50.000 pengguna dan 5.000 pedagang.

Per tanggal 25 Februari 2023, Rupee digital telah digunakan untuk menyelesaikan sekitar 800.000 transaksi bernilai sekitar US$134 juta.

Baca juga: India Diprediksi Uji Coba CBDC di Akhir Tahun

3. Prancis

Pada Maret 2020 hingga akhir 2021, Banque de France telah melakukan beberapa percobaan CBDC grosir dengan sembilan konsorsium yang berbeda.

Mereka juga telah menambahkan percobaan pembayaran lintas mata uang dengan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS).

Uji coba dilakukan untuk memperbaiki dan mempercepat efisiensi transaksi lintas batas serta memfasilitasi perdagangan antara kedua negara.

4. Singapura

Monetary Authority of Singapore telah merilis whitepaper mengenai bound money proyek Ochid pada Oktober 2022. Bound money adalah bentuk token dari CBDC yang memiliki pembatasan dalam penggunaannya.

MAS juga telah melakukan empat proyek uji coba bound money yang melibatkan tiga bank terbesar Singapura, yaitu DBS, OCBC, dan UOB.

Dari uji coba tersebut, MAS merasa tidak ada kebutuhan mendesak untuk meluncurkan CBDC ritel. Namun, MAS tetap mempersiapkan diri jika suatu saat mata uang digital dibutuhkan.

MAS sedang melakukan percobaan lintas batas multi-CBDC melalui Proyek Dunbar, serta mengadakan percobaan DeFi melalui Project Guardian.

5. Nigeria

Nigeria menjadi negara pertama di benua Afrika yang telah meluncurkan mata uang digital (e-Naira) dan CBDC. Negara tersebut telah meluncurkan e-Naira sejak Oktober 2021.

Menurut laporan Bloomberg, krisis uang fiat mendorong penggunaan eNaira oleh masyarakat. Sebagai contoh, meskipun uang fiat masih mendominasi sekitar 90% dari transaksi, nilai transaksi eNaira telah meningkat sebesar 63% menjadi 22 miliar naira (US$47,7 juta).

Gubernur Bank Sentral Nigeria, Godwin Emefiele, melaporkan bahwa jumlah total dompet CBDC telah meningkat lebih dari 12 kali lipat dibandingkan dengan Oktober 2022, mencapai 13 juta saat ini.

Dilansir dari laporan Coindesk Maret 2023, warga Nigeria sedang melakukan unjuk rasa terkait kekurangan uang tunai dan implementasi CBDC oleh pemerintah.

6. Ghana

Pada 2021, Bank Sentral Ghana telah mengumumkan rencana untuk merilis mata uang digitalnya yang disebut e-Cedi tahun ini. Bank of Ghana juga telah merilis design paper terkait e-Cedi.

Namun, bank sentral harus menunda perilisan e-Cedi karena kondisi ekonomi negara yang tidak memungkinkan, termasuk inflasi yang tinggi dan kehilangan nilai cedi. Pada akhir 2022, Ghana mencatat inflasi tertinggi dalam 22 tahun, mencapai 54,1%.

7. Uruguay

Pada November 2017, Central Bank of Uruguay memulai uji coba e-Peso dengan menerbitkan mata uang digital terbatas hingga 20 juta peso Uruguay.

E-Peso berbasis token dengan batasan penggunaan untuk 10.000 pengguna ponsel dan 30.000 peso Uruguay untuk setiap pengguna dompet elektronik.

E-Peso dapat digunakan untuk pembayaran di toko terdaftar dan transfer antar pengguna terdaftar. Pilot ini dihentikan setelah April 2018.

Uji coba berlangsung selama enam bulan dengan penerbitan dibatasi hingga 20 juta peso Uruguay atau setara US$670.000.

8. Jamaika

Bank of Jamaica (BOJ) telah meluncurkan uji coba mata uang digital Jamaica (JAM-DEX) pada bulan Agustus 2021. BOJ menjual CBDC ke bank komersial berlisensi, lembaga pembuatan deposito (DTI), dan penyedia layanan pembayaran yang disahkan oleh BOJ.

Menteri Keuangan Jamaica, Dr. Nigel Clark mengumumkan dua program insentif untuk meningkatkan penggunaan CBDC.

Program tersebut memberikan insentif senilai US$164 kepada 10.000 pedagang pertama yang mendaftar di platform JAM-DEX.

Clark berharap bahwa pedagang yang beroperasi di industri restoran dan jasa akan tertarik untuk bergabung dengan program ini dan memberikan kesempatan baru bagi CBDC.

9. Bahama

Bank Sentral Bahama telah meluncurkan mata uang virtual “Sand Dolar” negara yang didukung oleh negara. CBDC ini telah tersedia untuk semua 393.000 penduduk Bahama sejak Oktober lalu, menjadikan Bahama negara pertama yang meluncurkan CBDC secara resmi.

Pada 2019, Bahama memulai uji coba menggunakan 48.000 Sand Dolar digital di pulau Exuma dan Abaco, yang populasi gabungannya kurang dari 25.000 orang. Sand Dolar dipatok ke dolar Bahama, yang kemudian dipatok ke dolar AS.

Baca Juga: Bahama Luncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral Sendiri!


Itu dia negara yang sudah memasuki tahap uji coba CBDC. Di Indonesia, CBDC masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Saat ini Bank Indonesia sudah menerbitkan Consultative Paper (CP) untuk meminta saran dari masyarakat Indonesia soal desain, dampak, dan manfaat rupiah digital. Tahapan ini akan berakhir pada 15 Juli 2023.

Baca juga: Bank Indonesia Minta Saran Masyarakat untuk Rupiah Digital

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.