Komentar Jerome Powell Tumbuhkan Optimisme di Pasar Kripto

Anggita Hutami

8th February, 2023

Ketua Federal Reserve (The FED), Jerome Powell mengatakan, bank sentral butuh lebih banyak menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi dan membuka lapangan pekerjaan.

“Kami pikir kami perlu melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pasar tenaga kerja sangat kuat,”kata Powell pada Selasa (7/02/23) di Economic Club of Washington.

Komentar Powell disampaikan beberapa jam sebelum pidato kenegaraan Joe Biden, yang menyampaikan catatan ekonomi pemerintahannya, termasuk pertumbuhan pekerjaan yang kuat.

Dilaporkan The Guardian, Amerika Serikat berhasil menambahkan 517.000 lapangan pekerjaan baru pada Januari 2023, yang mana jumlah tersebut melebihi target yang diharapkan.

Pernyataan tersebut disampaikan Joe Biden setelah The Fed Meeting memutuskan kenaikan seperempat poin lagi dalam suku bunga acuannya. Hingga saat ini, The FED sudah menaikkan suku bunga sebanyak 8 kali guna meredam inflasi.

“Proses disinflasi, proses menurunkan inflasi, telah dimulai dan dimulai di sektor barang,” kata Powell di Washington.

Setelah pernyataan Joe Biden terkait pertumbuhan lapangan pekerjaan, analis memperkirakan suku bunga naik di atas 5% ke depannya.

Upaya tersebut mungkin dilakukan untuk mengurangi tekanan upah di pasar tenaga kerja dan meredam inflasi sesuai target The FED, di angka 2%. Diperkirakan, inflasi mencapai 6,5% pada bulan Desember 2023.

Jerome Powell: Masih Butuh Banyak Data

Ketika beberapa pihak mulai bersorak karena AS nampaknya telah berhasil mengendalikan inflasi, Powell mengatakan (2/2/23), menurut Powell, masih butuh lebih banyak data untuk membuktikan keberhasilan tersebut.

Kami akan membutuhkan lebih banyak bukti bahwa inflasi surut, untuk yakin bahwa itu (inflasi) bergerak kembali ke target,” kata Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal.

Powell menambahkan, kenyataannya adalah kita akan bereaksi terhadap data.

“Jadi jika kita terus mendapatkan, misalnya, laporan pasar tenaga kerja yang kuat atau laporan inflasi yang lebih tinggi, mungkin saja kita harus berbuat lebih banyak dan menaikkan suku bunga lebih dari yang seharusnya,” pungkasnya.

Disinflasi Dimulai, Optimisme Tumbuh di Pasar Kripto

Komentar Powell yang cenderung dovish, telah menumbuhkan optimisme di kalangan pedagang kripto. Komentarnya menjadi salah satu kabar baik bagi para pedagang yang berurusan dengan aset “berisiko”, seperti Bitcoin.

Data Coingecko menunjukkan Bitcoin mengalami peningkatan 2,9% dalam dua minggu terakhir, setelah pernyataan-pernyataan petinggi ekonomi Amerika tersebut.

Saat ini, Rabu (8/02/23) pukul 11.32 WIB, Bitcoin diperdagangkan di level harga $23,271 naik 1,5% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Harga Bitcoin Koreksi, Ini Dugaan Pemicunya!

Pengaruh Inflasi terhadap Pasar Kripto 2023

Untuk mengukur seberapa tinggi tingkat inflasi di Amerika Serikat dapat menggunakan acuan Consumer Price Index (CPI).

Menurut analis Andy Senjaya, CPI dapat dimanfaatkan para trader untuk memastikan apakah data CPI yang sebenarnya sesuai dengan prediksi.

Apabila inflasi lebih tinggi, Andy mengatakan justru itu menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut berkembang. Tetapi, jika inflasi tumbuh sangat cepat juga bisa menjadi sinyal yang tidak baik. Jadi, saat ini The FED sedang berusaha menormalkan kondisi tersebut.

“Masyarakat akan jauh lebih stabil, ekonomi tumbuh lebih stabil. Secara psikologis tidak perlu takut dengan kondisi ekonomi. Sebagian bisa mengalokasikan ke alternative aset seperti Bitcoin, atau kripto,” jelas Andy.

Baca juga: Suku Bunga Naik 0,25%, Bitcoin Tembus US$24.000!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.