Bank Ternama Thailand Akuisisi Exchange Kripto Senilai Rp1,6 Triliun

Anisa Giovanny

31st October, 2023

Bank kedua terbesar dI Thailand, Kasikorn Bank (K-Bank) mengakuisisi 97% saham kepemilikan pertukaran kripto lokal, Satang, (30/10/2023).

Akuisisi ini bernilai 3,7 miliar baht atau sekitar US$103 juta atau setara Rp1,6 triliun. Transaksi akuisisi dilakukan melalui anak perusahaan baru KBank, Unita Capital, yang fokus pada investasi di industri aset digital. 

Usai diakuisisi, Satang akan mengubah namanya menjadi Orbix Trade Company Limited. Bisnis kripto Kasikornbank akan memiliki tiga divisi: platform kustodian Orbix Custodian, cabang ventura Orbix Invest, dan Orbix Technology, pengembang teknologi blockchain.

Orbix Custodian fokus pada penyimpanan aset digital utama dengan modal 100 juta baht, sementara Orbix Invest beroperasi sebagai pengelola dana aset digital dengan modal serupa.

Sementara itu, Orbix Technology & Innovation Co. Ltd., dengan modal 260 juta baht, berdedikasi untuk memajukan infrastruktur teknologi blockchain. 

Pendiri Satang, Poramin Insom, mengkonfirmasi akuisisi oleh Kasikornbank. “Saya masih terus melakukannya tanpa terpengaruh. Jadi saya lapor di sini. Seandainya pelanggan korporat Satang kaget dengan layanan yang ada di masa depan,” katanya.

Pengumuman ini muncul tak lama setelah KBank meluncurkan dana US$100 juta yang menargetkan Web3, fintech, dan kecerdasan buatan pada September 2023.

Bank tersebut dilaporkan merupakan pemberi pinjaman aset terbesar kedua di Thailand, setelah Bangkok Bank. Menurut data SET, Thai NVDR Company Limited merupakan pemegang saham terbesar KBank. Bursa Efek Thailand memiliki 99,9% saham NVDR.

Baca juga: Blockchain Genesis Thailand, Usung Tema Bear dan Bull Market Kripto

Keuangan Konvensional Thailand Perlihatkan Dukungan ke Kripto

Pasar mata uang kripto di Thailand mendapat dukungan signifikan dari lembaga keuangan konvensional. Siam Commercial Bank (SCB), pesaing K-Bank, secara aktif merambah ke dunia kripto.

SCB awalnya setuju untuk mengakuisisi Bitkub, pertukaran kripto terbesar di Thailand, dengan volume perdagangan harian sebesar US$22,3 juta. 

Namun, kesepakatan itu dibatalkan tahun lalu karena masalah peraturan yang belum terselesaikan. Otoritas regulasi Thailand mengeluarkan banyak pemberitahuan kepada Bitkub dan mengenakan denda besar sebagai bagian dari pengawasan mereka.

Awal tahun ini, Thailand melarang layanan pinjaman aset digital dan menerapkan persyaratan pengungkapan risiko dalam perdagangan dan promosi kripto. Langkah-langkah regulasi ini bertujuan untuk melindungi investor dan menjamin stabilitas dan integritas pasar di Thailand.

Baca juga: Thailand Longgarkan Pajak Crypto, Apa Kabar Indonesia?

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency