Investor Aset Kripto di Indonesia 2023 Nyaris Sentuh 18 Juta Orang
31st October, 2023
Indonesia mencatat pertumbuhan investor kripto di tengah situasi bear market yang masih berlangsung.
Menurut data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), hingga Agustus 2023, ada 17,79 juta investor kripto di Indonesia.
Angka tersebut naik 12.000 orang atau sekitar 0,68% dari bulan Juli 2023 yang berjumlah 17,67 juta investor dan naik naik sekitar 1,69 juta orang atau sekitar 10,5% sejak Agustus 2022.
“Peningkatan jumlah investor kripto mencerminkan minat dan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pasar aset kripto. Hal ini juga tentunya, tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam mewujudkan sektor inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto yang sehat,” kata Resna Raniadi, VP of Operations Upbit Indonesia.
Melihat pertumbuhan pesat investor kripto di Indonesia, Upbit melihat pentingnya untuk meningkatkan literasi dan edukasi seputar kripto.
Baca juga: Upbit Prediksi Pasar Kripto Akhir Tahun Positif
Terlebih terhadap banyaknya investor pemula yang hanya memasuki pasar kripto karena efek Fear of Missing Out (FOMO) dan kebanyakan dari mereka kurang memahami volatilitas pasar, tren permintaan kripto, serta ketidakpastian kondisi perdagangan, sehingga rawan membuat keputusan yang salah.
“Salah satu hal yang sering terjadi karena minimnya pengetahuan investor pemula adalah penipuan investasi kripto,” ujar Resna Raniadi.
Tips Investasi Kripto Pemula dari Upbit
Resna memberikan tips untuk para pemula dalam melakukan investasi kripto, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mencari tahu keamanan dari exchanger yang dipilih dalam penyimpanan aset
- Pilih yang menggunakan 2FA untuk menjaga akses pengguna,
- Adanya notifikasi kemudian apakah dalam platform yang disediakan exchanger memberikan notifikasi ke pengguna jika ada akses mencurigakan, dan lain sebagainya.
- Pilih exchanger yang memiliki izin operasi dan legalitas di Indonesia dengan terdaftar di Bappebti.
“Selanjutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah metode penyetoran dan penarikan dana nasabah yang disediakan oleh exchanger. Pilihlah exchanger yang juga menyediakan berbagai metode pembayaran agar lebih memudahkan, misalnya melalui transfer bank, e-wallet, dan lain sebagainya,” tutup Resna Raniadi.
Sementara itu, tahun ini, pemerintah juga telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mendorong potensi ekonomi digital nasional diantaranya dengan melakukan pengendalian aset digital yang dilakukan oleh Bappebti, dan juga pembentukan bursa berjangka komoditi kripto, bursa kliring, dan depository yang diharapkan dapat memberi perlindungan lebih terhadap masyarakat.