Pelaku Industri Ungkap Perubahan Perilaku Investor Kripto Selama Ramadan

Anggita Hutami

20th April, 2023

Pelaku industri kripto di Indonesia menemukan adanya perubahan perilaku investor kripto selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Waktu tersebut dianggap sebagai “masa kering” bagi platform trading.

Namun, hari raya keagamaan seperti Idul Fitri biasanya tidak memiliki dampak signifikan pada perubahan harga aset kripto.

Perubahan harga cenderung dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi makro yang besar, seperti laporan inflasi, kenaikan suku bunga, atau keruntuhan entitas industri besar.

Baca Juga: Menilik Haram dan Halal Trading Futures Aset Kripto

Investor Kripto Cenderung Tidak Aktif

Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan, bulan puasa sering dianggap sebagai waktu yang kurang menguntungkan untuk melakukan investasi di pasar kripto. Meskipun terjadi peningkatan volume, namun tidak terlalu signifikan dan pola ini telah terjadi pada bulan puasa sebelumnya.

“Bulan puasa selalu menjadi masa yang cukup kering untuk trading platform. Ada pergerakan harga dan lonjakan volume, tetapi tidak terlalu besar. Pada bulan puasa banyak yang merasa dua hal. Pertama, kebanyakan orang lebih memilih tidak aktif pada hal yang bersifat berspekulasi. Kedua, bulan puasa berkaitan dengan lebaran dan konsumsi masyarakat yang tinggi,” ungkap Oscar Darmawan di Twitter Space Coinvestasi ( 13/4).

Momen Ambil Keuntungan

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, juga merasakan adanya perubahan perilaku investor selama bulan Ramadan.

Menurut Yudho, sebagian besar investor cenderung untuk mengambil keuntungan selama periode tersebut. Selain itu, ia juga mengamati pergeseran dalam jam perdagangan.

“Ada pengambilan profit dan pergeseran jam perdagangan. Awalnya, jam perdagangan banyak di sepanjang hari tetapi saat ramadan lebih banyak di malam hari,” ungkap Yudhono Rawis di acara yang sama.

Manfaatkan THR dengan Baik

Sementara itu, bulan ini menjadi momen di mana tunjangan hari raya (THR) tiba. CMO Pintu, Timothius Martin mengimbau pada masyarakat yang ingin menggunakan dana THR untuk investasi kripto untuk melakukan riset lebih dulu. Soalnya, pasar kripto sangat volatil dan berisiko.

“Setelah memiliki bekal pengetahuan yang cukup dan sudah memulai investasi pertamanya, investor bisa mengembangkan lagi aset yang diinvestasikan untuk dapat keuntungan pasif,” ungkap Timothius Martin.

Pasar Kripto Saat Ramadan dan Idul Fitri

Pelaku industri menganggap bulan Ramadan menjadi bulan di mana pasar kripto cenderung sepi, bagaimana realitanya jika melihat pergerakan harga Bitcoin yang memiliki pengaruh terhadap harga kripto secara umum?

Analis Coinvestasi melakukan perbandingan antara pergerakan harga Bitcoin (BTC) dan volume perdagangannya pada bulan ramadan tiga tahun terakhir.

Selain itu, analis juga mengamati volume pencarian Bitcoin beserta level crypto fear and greed index untuk menilai seberapa antusias pasar pada saat itu.

Ramadan 2021

Pada tahun 2021,Ramadan dimulai pada 12 April dan hari raya Idul Fitri jatuh pada 12 Mei. Menurut analitik Coingecko 12 April 2021, harga Bitcoin (BTC) berada pada level US$59.551 dengan volume perdagangan US$49,05 miliar.

Gambar perubahan harga Bitcoin selama Ramadan 2021

Namun, harga BTC kemudian turun menjadi US$50.356 dengan volume perdagangan mencapai US$110,15 miliar pada 13 Mei.

Bitcoin mengalami penurunan harga sebesar 15,45% dalam satu bulan. Namun, volume perdagangan BTC justru meningkat sebesar 124,14%. Selain itu, pada bulan Mei 2021, Bitcoin Search Volume mencapai level tertinggi sejak Januari 2021, yaitu sebesar 64.

Adapun data crypto fear and greed index pada 13 April mencapai 74 (greed). Kemudian saat lebaran (12/5/21), turun menjadi 68. Satu hari setelahnya, pada 14 Mei, skor anjlok ke angka 26 yang menandakan kondisi fear.

Ramadan 2022

Pada tahun 2022, Ramadan dimulai pada 3 April dan hari raya Idul Fitri jatuh pada 1 Mei. Menurut analitik Coingecko pada 3 April, harga Bitcoin (BTC) pada saat itu berada di level US$46.312 dengan volume perdagangan mencapai US$24,8 miliar.

Gambar perubahan harga Bitcoin selama Ramadan 2022

Namun, harga BTC kemudian menurun menjadi US$38.631 dengan volume perdagangan sebesar US$30,6 miliar pada 3 Mei. Artinya, harga BTC turun sebesar 16,60% sedangkan volume perdagangan meningkat sebesar 23,39%.

Pada bulan Mei, Bitcoin Search Volume mencapai angka 35, yang menandakan kenaikan sebesar 29,35% dalam satu bulan terakhir. Pada tanggal 2 April, crypto fear and greed index sebesar 52, tetapi menurun menjadi 27 pada bulan 3 Mei.

Ramadan 2023

Pada tahun 2022, Ramadan dimulai pada 23 Maret dan hari raya Idul Fitri jatuh pada 22 April. Menurut analitik Coingecko 23 Maret 2023, harga Bitcoin (BTC) berada pada level US$28.792 dengan volume perdagangan mencapai US$31,8 miliar.

Gambar perubahan harga Bitcoin selama Ramadan 2023

Kemudian, pada 19 April, harga BTC mengalami kenaikan dan diperdagangkan pada level US$29.276 dengan volume perdagangan sekitar US$16 miliar. BTC mengalami kenaikan harga sebesar 1,68% dan penurunan volume perdagangan sebesar 49,06%.

Sementara itu, Bitcoin Search Volume pada April 2023 mencapai angka 20, mengalami penurunan sebesar 13,04% dalam satu bulan terakhir. Adapun crypto fear and greed index pada 22 Maret sebesar 62 dan mengalami peningkatan satu poin pada 16 April.

Kesimpulan

Pada periode Ramadan pada tahun 2021 dan 2022, terjadi tren yang sama dalam pergerakan harga Bitcoin (BTC).

Harga BTC turun dan volume perdagangan meningkat, menandakan banyak investor melakukan penjualan aset selama periode tersebut. Investor cenderung lebih memilih menyimpan uang fiat daripada aset kripto pada saat hari raya.

Berbeda dari periode sebelumnya, pada Ramadan tahun 2023 terjadi pergerakan yang berbeda di pasar Bitcoin (BTC), di mana harga mengalami kenaikan dan volume perdagangan menurun.

Hal ini mengindikasikan bahwa para investor ada kecenderungan menahan aset mereka di pasar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada Bitcoin halving di 2024.

Namun, perlu diingat bahwa pergerakan harga dan volume trading tersebut bukan hanya didasari pada bulan Ramadan dan Idul Fitri, masih banyak faktor lainnya yang penting diperhatikan.

Baca juga: Analisa Harga Bitcoin Pasca Imlek 2023, Potensi Naik +64%


Artikel ini hanya sekadar informasi dan bukan saran untuk investasi. Setiap keputusan investasi aset kripto berada di tangan pembaca dengan mengetahui risiko dan keuntungan yang ada.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.