Hyperliquid Kuasai 60 Persen Pasar DEX Derivatif
2nd April, 2025
Hyperliquid mencuri perhatian pasar kripto setelah berhasil menjadi platform exchange terdesentralisasi (DEX) derivatif terbesar saat ini, dengan menguasai hampir 60% pangsa pasar DEX derivatif global.
Data dari Dune Analytics menunjukkan volume transaksi harian di Hyperliquid telah menyentuh angka US$4 miliar. Saat ini, Hyperliquid telah memiliki lebih dari 412.000 pengguna dengan total lebih dari 57 miliar transaksi yang telah diproses.

Hyperliquid pertama kali diluncurkan pada 2023, namun mulai mendapat perhatian luas pada April 2024 ketika mereka memperkenalkan fitur perdagangan spot. Kemudahan antarmuka pengguna berbasis on-chain serta strategi agresif dalam melisting aset baru menjadi kunci pertumbuhan awal platform ini.
Ledakan sesungguhnya terjadi pada November 2024, saat Hyperliquid meluncurkan token HYPE. Sejak saat itu, aktivitas perdagangan di platform ini melonjak tajam.
Baca juga: Hyperliquid Perkenalkan Token HYPE Kepada Pengguna
Dari DEX Derivatif ke Layer-1 Serbaguna
Meski awalnya dikenal sebagai DEX untuk perdagangan perpetual futures dan spot, ambisi Hyperliquid kini berkembang jauh melampaui fungsi awalnya. Pada 18 Februari 2025, Hyperliquid meluncurkan HyperEVM, sebuah jaringan layer-1 yang dirancang untuk mendukung berbagai aplikasi DeFi dari pihak ketiga di atas infrastrukturnya sendiri.
Dikutip dari Cointelegraph, Co-Founder Hyperliquid, Jeff Yan, menyebut bahwa umumnya proyek layer-1 membangun infrastruktur terlebih dahulu dan berharap akan muncul aplikasi unggulan di atasnya. Namun Hyperliquid memilih jalur sebaliknya.
“Sebagian besar layer-1 membangun infrastruktur dan berharap orang lain datang membangun aplikasi unggulan. Hyperliquid mengambil pendekatan sebaliknya: mengasah satu aplikasi inti, lalu berkembang menjadi infrastruktur serbaguna,” ungkap Jeff, seperti dikutip dari materi promosi proyek.
Strategi ini bertumpu pada logika flywheel effect, yakni efek berulang di mana likuiditas dari DEX inti dapat mengalir ke ekosistem yang lebih luas, dan sebaliknya. Jika berhasil, ekosistem Hyperliquid dapat tumbuh secara organik melalui aliran pengguna dan pengembang yang sudah mengenal kualitas produknya sejak awal.
Baca juga: ZachXBT Bongkar Identitas Whale 50X Misterius di Hyperliquid!
Popularitas Dekati Dominasi CEX
Salah satu pencapaian paling mencolok dari Hyperliquid adalah dominasi volume perdagangan perpetual futures Bitcoin. Pengguna X dengan nama Skewga.hl mencatat bahwa pangsa volume Hyperliquid untuk kontrak BTC perpetual sempat mencapai hampir 50% dari volume Bybit dan 21% dari Binance, angka tertinggi yang pernah dicapai oleh platform DEX.
“Belum pernah ada DEX yang sedekat ini dalam menyamai volume CEX Tier 1,” tulis Skewga.hl dalam postingannya, merujuk pada lonjakan aktivitas Hyperliquid selama awal 2025.

Lebih jauh lagi, menurut CoinGecko, Hyperliquid sekarang berada di urutan ke-14 di antara exchange derivatif berdasarkan open interest, yakni sebesar US$3 miliar. Angka tersebut masih berada di belakang Binance yang mencapai $22 miliar, tetapi berada di depan nama-nama lama seperti Deribit atau divisi derivatif Crypto.com, BitMEX, atau KuCoin. Ini adalah pertama kalinya DEX bersaing secara ketat dengan CEX populer.
Secara umum, minat terhadap perdagangan perpetual swaps memang mengalami kebangkitan sejak 2024. Selama periode 2021–2022, volume harian perps rata-rata hanya berkisar US$5 miliar. Namun pada awal 2025, angka tersebut kerap melampaui US$15 miliar, dengan Hyperliquid berkontribusi hampir dua pertiganya.
Baca juga: Hyperliquid Delisting JELLY Usai Vault Terkena Squeeze Rp200 Miliar