4 Faktor Ini Perkuat Dugaan Binance.US akan Tutup Operasional

Anggita Hutami

18th September, 2023

Binance US tampaknya sedang menghadapi masa-masa sulit dan dirumorkan akan segera meninggalkan pasar Amerika Serikat.

Hal tersebut dapat dilihat dari empat faktor diantaranya: volume perdagangan, pengunduran diri sejumlah eksekutif termasuk CEO Binance.US, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) Brian Shroder, dan serangkaian tindakan yang telah dilakukan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ).

Baca Juga: Binance Kena 13 Tuntutan SEC, CZ Pastikan Dana Pelanggan Aman

CZ Berencana Tutup Operasional Binance.US

CEO Binance, Changpeng Zhao “CZ” berencana untuk menutup operasional Binance.US awal tahun ini.

Rencana ini diungkapkan pada Selasa (1/8/23). Rencana ini didasari pertimbangan untuk melindungi Binance global di tengah pengawasan regulator yang semakin ketat, termasuk di AS.

Dilansir dari WuBlockchain, CZ telah berupaya mengurangi intensitas kepemilikan sahamnya di Binance.US. Pada 11 Mei yang lalu, dilaporkan bahwa CZ tengah mencari strategi untuk mengurangi kepemilikan asetnya dalam Binance.US.

Sementara itu, dilaporkan oleh The Information pada 1 Agustus 2023, Dewan direksi Binance.US yang dipimpin oleh CZ sebagai Ketua Dewan Direksi, melakukan pemungutan suara mengenai likuidasi Binance.US yang memiliki valuasi sekitar US$4,5 miliar. Sayangnya, niat tersebut tidak mendapat dukungan penuh dari CEO Binance.US saat itu, Brian Shroder.

Baca Juga: Top Eksekutif Binance di Rusia Resign, Regulasi Dituding Jadi Penyebab

Pangsa Pasar dan Volume Perdagangan Binance US Turun

Menurut analis riset CCData Jacob Joseph, pangsa pasar Binance.US telah menyusut secara substansial dari sekitar 2,39% pada bulan April menjadi hanya di bawah 0,6% saat ini.

Selain itu, volume perdagangan Binance.US mencatat penurunan signifikan yakni 97,79% dalam satu tahun terakhir. Mulanya, volume perdagangan Binance.US berada di angka US$230 juta per 17 September 2022. Kini, angka volume perdagangan itu merosot di kisaran US$5,09 juta per Sabtu (16/9).

Sejak munculnya gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) pada bulan Juni 2023, Binance.US juga telah menghentikan perdagangan lebih dari 100 pasang token. Keputusan ini menyebabkan penurunan tajam dalam aktivitas perdagangan di exchange tersebut.

PHK 1.000 Karyawan

Binance US diberitakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.000 karyawan. Berita ini mulai tersebar sejak Kamis (14/9). Jumlah ini merupakan sepertiga dari total karyawan yang dimiliki Binance.US.

Dilansir dari laporan Forbes pada Kamis (14/9), alasan dibalik pemutusan hubungan kerja oleh Binance.US dikaitkan dengan siklus kenaikan pasar (bullish) yang diprediksi akan terjadi pasca Bitcoin halving.

“Perusahaan perlu lebih fokus pada pada kemampuan karyawan di seluruh organisasi untuk tetap adaptif dan dinamis menjelang siklus kenaikan besar berikutnya,” ungkap pernyataan juru bicara Binance.US dalam laporan Forbes.

Selain itu, Binance.US juga menggunakan alasan finansial dan kasus hukum yang sedang dihadapinya melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat sebagai dasar keputusan PHK ini.

“Upaya agresif Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk melumpuhkan industri kripto memiliki konsekuensi nyata dalam hal lapangan kerja dan inovasi di AS. Kabar terbaru ini (perihal PHK) adalah contoh yang disayangkan,” jelas pihak Binance.US.

Sebelumnya, pada 15 Juni, Binance.US telah melakukan memberhentikan sekitar 50 karyawan dan mengurangi operasinya di AS setelah menghadapi gugatan, salah satunya adalah menghentikan deposit dan penarikan USD di Binance.US.

Baca juga: Binance US Stop Penarikan dan Deposit USD Pekan Depan

CEO Binance.US Mengundurkan Diri

Dalam tiga bulan terakhir, jumlah eksekutif Binance yang telah mengundurkan diri mencapai delapan orang, termasuk CEO Binance.US, Brian Shroder.

Brian Shroder mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (13/9). Posisi Shroder digantikan dengan Chief Legal Officer, Binance.US, yakni Norman Reed. 

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.