CEO Ripple: Startup Kripto Harus Hindari Amerika Serikat!

Anggita Hutami

14th September, 2023

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, membagikan pandangannya dalam sebuah panel diskusi di acara kripto TOKEN2049 di Singapura (13/09/2023). Dia menyarankan perusahaan startup kripto untuk menghindari Amerika Serikat (AS).

Otoritas AS Tidak Kooperatif

Menurut Garlinghouse, saat ini AS bukanlah lingkungan yang kondusif untuk bisnis aset digital karena kurangnya peraturan yang jelas dalam industri kripto. Tindakan hukum terhadap sejumlah perusahaan kripto di Amerika Serikat telah mengakibatkan penurunan likuiditas dan volume perdagangan.

Baca Juga: XRP Dinyatakan Bukan Sekuritas, Harga Aset Naik 95%

Garlinghouse menilai otoritas AS, terutama Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), tidak kooperatif dengan perusahaan-perusahaan kripto, berbeda dengan otoritas di negara lain, seperti Hong Kong, Inggris, dan Dubai.

“Tentu saja, bahkan apa yang kita lihat di Hong Kong, Inggris, Dubai, di mana pemerintah bekerja sama dengan industri, dan Anda melihat kepemimpinan memberikan aturan yang jelas dan menghasilkan pertumbuhan,” kata CEO Ripple, Brad Garlinghouse.

Dalam kasus melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Ripple sendiri telah menghabiskan dana lebih dari US$100 juta. Garlinghouse menggambarkan sosok Gary Gensler sebagai palu”, di mana industri kripto adalah “pakunya”.

“Gary Gensler adalah seorang pemegang palu dan semua hal terlihat seperti paku baginya. Hanya mengatakan kepada orang-orang untuk mendaftar tidak berarti bahwa hukum mengatakan bahwa ini adalah sekuritas. Bahkan, yang kita lihat sekarang, setidaknya dalam kasus Ripple adalah hakim dalam kasus kami sangat jelas dan ringkas mengatakan bahwa XRP bukan sekuritas, titik,” ungkap Garlinghouse.

Hakim telah menyatakan token asli Ripple, XRP, bukanlah sekuritas. Namun, kasus ini belum sepenuhnya selesai dikarenakan SEC telah mengajukan kasus ini ke pengadilan banding.

Baca Juga: SEC Ajukan Banding, Ripple Diminta Beri Tanggapan dalam Sepekan!

Ripple Mulai Menarik Diri dari AS

Menyiasati kondisi ini, Garlinghouse, mengatakan bahwa lebih dari 80% perekrutan Ripple tahun ini akan dilakukan di luar AS, karena enggan terlibat dalam sengketa hukum yang berlarut-larut dengan SEC.

Baca Juga: Likuiditas Pasar Kripto Ternyata Turun di Tengah Krisis Bank di AS

Namun, Garlinghouse tetap menantikan adanya kepastian regulasi dan perubahan administrasi yang menguntungkan bagi industri kripto, seiring dengan momentum elektoral yang akan diselenggarakan pada November 2024.

“Amerika Serikat masih menjadi ekonomi terbesar di dunia dengan 22% dari PDB global. Dan jadi kita akan memiliki pemilihan presiden, akan ada perubahan, atau mungkin akan ada perubahan,” ungkapnya.

Baca Juga: Ripple Mengungkapkan Solusi untuk Interoperabilitas CBDC

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.