Arthur Hayes Jual Semua Token HYPE untuk Beli Ferrari
22nd September, 2025
Co-Founder BitMEX, Arthur Hayes, kembali menjadi sorotan setelah melepas seluruh kepemilikan token Hyperliquid (HYPE), hanya sebulan setelah dirinya sempat memprediksi harga token tersebut bisa melesat hingga 126 kali lipat dalam tiga tahun ke depan.
Laporan dari platform analitik onchain Lookonchain mengungkapkan bahwa Hayes meraup keuntungan sekitar US$823.000 atau setara Rp13,7 miliar dari hasil penjualan 96.628 HYPE bernilai US$5,1 juta atau setara Rp84 miliar, dengan imbal hasil sekitar 19,2%.
Penjualan ini menyusul postingannya di X pada Minggu (21/9/2025), di mana ia menuliskan bahwa dirinya “perlu membayar uang muka untuk Ferrari 849 Testarossa terbaru.” Mobil keluaran Ferrari tersebut sendiri dikabarkan akan dijual dengan harga hingga US$590.000 atau hampir Rp10 miliar.
Baca juga: Token Hyperliquid Tembus ATH Baru Usai Mantan CEO Binance Soroti DEX Rival Aster
Lonjakan HYPE dan Aktivitas Hyperliquid
Perlu diketahui, HYPE merupakan token native yang mendukung ekosistem exchange terdesentralisasi (DEX) derivatif Hyperliquid. Hingga artikel ini ditulis, harga HYPE berada di US$49, turun 7% dalam 24 jam terakhir menurut data CoinMarketCap. Namun, sejak peluncurannya pada November 2024 di kisaran US$6,41, harga token ini telah melonjak sekitar 1.431%.
Kenaikan harga tersebut juga sejalan dengan lonjakan volume perdagangan Hyperliquid. Berdasarkan data DefiLlama, volume bulanan exchange ini meningkat signifikan dari sekitar US$560 juta pada awal Agustus menjadi rekor tertinggi US$3,4 miliar pada 24 Agustus 2025.
Dalam konferensi WebX 2025 di Tokyo bulan lalu, Hayes bahkan memperkirakan ekspansi pasar stablecoin yang dipicu pelemahan mata uang fiat akan mendorong pendapatan tahunan Hyperliquid mencapai US$255 miliar, jauh di atas capaian saat itu yang masih sekitar US$1,2 miliar.
Meski telah menjual seluruh kepemilikannya, Hayes belum memberikan indikasi apakah ia berencana kembali membeli HYPE di kemudian hari.
Namun, melalui akun X Maelstrom Fund, di mana Hayes menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO), muncul peringatan soal tantangan besar yang akan dihadapi Hyperliquid. Mereka menyebut bahwa meski ekosistem HYPE tengah booming, exchange mencatat volume tertinggi sepanjang sejarah, dan perebutan hak stablecoin USDH menjadi sorotan, ancaman sebenarnya ada di depan mata.
Mulai 29 November 2025, sebanyak 237,8 juta HYPE akan mulai vesting secara linear selama 24 bulan. Dengan asumsi harga US$50 per token, nilai unlock tersebut mencapai US$11,9 miliar, atau hampir US$500 juta masuk pasar setiap bulan.
Masalahnya, program buyback HYPE saat ini hanya mampu menyerap sekitar 17% dari suplai tersebut. Artinya, akan ada tekanan jual bersih sekitar US$410 juta per bulan.
“Bayangkan Anda seorang pengembang Hyperliquid yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Tiba-tiba token senilai jumlah yang bisa mengubah hidup mulai vesting, dan hanya berjarak satu klik untuk dicairkan. Apa yang akan Anda lakukan?” tulis akun tersebut.
Hayes kemudian menambahkan, “Inilah alasan kami melepas HYPE hari ini. Tapi tenang saja, kenaikan 126 kali lipat masih mungkin terjadi, 2028 masih jauh.”
Baca juga: Arthur Hayes Soroti Katalis Pendorong Reli Kripto di 2026