Bitcoin Rebound ke US$114.000, Trader Menanti Momentum Uptober

Dilla Fauziyah

30th September, 2025

Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali menembus angka US$114.000 setelah sempat merosot di bawah US$109.000 pada pekan lalu, di tengah antusiasme para trader yang menantikan “Uptober.”

Menurut data CoinMarketCap pada Selasa (30/9/2025), harga Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$114.489 dengan kenaikan hampir 3% dalam 24 jam terakhir. Lonjakan ini diikuti dengan peningkatan volume transaksi harian sebesar 61%, mencapai US$60,5 miliar, yang mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$2,28 triliun.

Grafik mingguan BTC/USD. Sumber: CoinMarketCap

Pergerakan ini mencerminkan respons para trader kripto terhadap faktor makroekonomi yang sama, yaitu suku bunga yang lebih rendah di negara-negara Barat, yang juga telah mendorong harga emas dan banyak indeks saham mencapai rekor tertinggi baru hampir setiap hari.

Baca juga: Likuidasi Kripto Harian Sentuh Rp19 Triliun di Tengah Anjloknya Harga Bitcoin

Didorong Faktor Musiman

Di samping faktor global, faktor musiman tampaknya turut memengaruhi pasar kripto, dengan investor yang mulai mengalihkan fokus dari kelemahan historis di September menuju Oktober. Bulan ini sering disebut sebagai “Uptober” karena kecenderungan harga yang biasanya meningkat.

Mengutip CoinDesk, Senior Director di Wincent, Paul Howard, mengatakan lonjakan harga Bitcoin ini tidak mengejutkan, meskipun kondisi makroekonomi sedikit tidak menentu.

“Kami melihat dukungan kuat dari institusi maupun ritel di level US$110.000, terutama dari mereka yang tidak sempat membeli Bitcoin saat harga berada di level US$100.000,” ujarnya dalam sebuah catatan. “Namun, risiko penurunan masih ada sampai kita melihat pergerakan makro yang lebih besar pada bulan depan.”

Laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada akhir pekan ini bisa memberi gambaran yang lebih jelas tentang pasar tenaga kerja, tetapi ancaman penutupan pemerintahan dapat menunda rilis tersebut. Jika penutupan pemerintahan berlarut-larut, Federal Reserve mungkin terpaksa mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 28–29 Oktober tanpa akses ke data ekonomi yang krusial.

Oktober diperkirakan akan membawa angin segar bagi pasar kripto. Market Strategist di LMAX Group, Joel Kruger mengatakan bahwa faktor musiman “akan berbalik tajam menguntungkan Bitcoin,” karena September yang biasanya lemah memberi jalan bagi bulan-bulan terkuat Bitcoin secara historis.

Menurut data Coinglass, kuartal terakhir tahunan tercatat sebagai periode rebound signifikan bagi Bitcoin, dengan rata-rata return Bitcoin pada Oktober mencapai 21,89% sejak 2013. Return positif mendominasi, dengan hanya dua kali mencatatkan return negatif pada 2014 dan 2018.

“Dengan latar belakang tahun yang luar biasa bagi kripto, ditandai dengan kemajuan signifikan dalam adopsi dan regulasi, angin musiman ini dapat membuka jalan bagi Bitcoin untuk menantang dan bahkan melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebelum akhir tahun,” kata Kruger.

Baca juga: CryptoQuant Ungkap Alasan Utama di Balik Pelemahan Bitcoin

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.