Aster Pertimbangkan Vesting untuk Airdrop Musim Kedua
30th September, 2025
Aster, exchange derivatif kripto terdesentralisasi (DEX), tengah mempertimbangkan penerapan jadwal vesting dalam distribusi token ASTER untuk airdrop terbarunya.
Dalam sesi livestream pada Senin (29/9/2025), CEO Aster, Leonard, menyebut bahwa penerapan vesting dapat menjadi langkah strategis untuk menekan tekanan jual instan pascadistribusi token, sekaligus menyelaraskan kepentingan antara pengguna awal dan pemegang baru.
Perlu diketahui, vesting merupakan praktik umum di industri kripto yang dirancang untuk mencegah penerima awal langsung menjual seluruh tokennya sekaligus. Mekanisme ini membantu menjaga stabilitas harga dengan mengurangi risiko penurunan tajam di pasar.
“Kami berhak untuk menerapkan hal itu. Keputusan final akan segera kami umumkan dalam dua hingga tiga hari ke depan,” ujar Leonard.
Baca juga: Aster Cetak Harga Tertinggi Baru, Mulai Pimpin Sektor DEX Perpetual Kripto
Musim Kedua Airdrop ASTER
Aster sebelumnya telah menetapkan lebih dari 50% suplai token ASTER untuk komunitas melalui mekanisme airdrop. Untuk musim kedua, perusahaan berencana mendistribusikan 320 juta token ASTER, dengan estimasi nilai sekitar US$600 juta.
Meski begitu, metode distribusi masih difinalisasi. Leonard menjelaskan bahwa tim masih menghitung dampak pelepasan awal 4% suplai terhadap potensi tekanan jual. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya ditujukan bagi peserta baru, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan pemegang token ASTER yang sudah ada.
Batas akhir pengumpulan poin untuk airdrop musim kedua dijadwalkan pada 5 Oktober 2025.
Menjelang batas waktu airdrop, aktivitas perdagangan di Aster melonjak tajam. Berdasarkan data DefiLlama, volume perdagangan harian kontrak perpetual (perp) di platform ini mencapai US$66,4 miliar, menjadikannya protokol dengan volume perpetual terbesar saat ini. Angka tersebut bahkan melampaui pencapaian pesaing utama seperti Lighter Perps dan Hyperliquid.
Baca juga: Changpeng Zhao Dukung Peluncuran Token DEX Aster, Penantang Baru Hyperliquid