Indomobil dan Space and Time Hadirkan Program Edukasi Onchain bagi 50.000 Pelajar Indonesia
8th September, 2025
Indomobil Group, salah satu konglomerat otomotif terbesar di Indonesia, resmi menjalin kemitraan strategis dengan Space and Time Foundation untuk menghadirkan sistem pendidikan berbasis onchain bagi lebih dari 50.000 pelajar di seluruh Indonesia.
Menurut keterangan resmi yang diterima Coinvestasi, inisiatif ini menjadi terobosan baru dalam cara pendidikan diakses, diakreditasi, dan didanai, khususnya di negara berkembang. Melalui jaringan blockchain Space and Time (SXT Chain), setiap pelajar dapat menyimpan bukti kelulusan kursus secara permanen di onchain. Dengan demikian, sertifikasi pendidikan dapat diverifikasi secara langsung saat melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi.
Selain itu, pembayaran biaya pendidikan dilakukan menggunakan SXT, token asli Space and Time. Sistem ini memungkinkan orang tua dan siswa membayar biaya sekolah secara langsung tanpa melalui perantara atau bank. Seluruh transaksi, mulai dari pembayaran, distribusi dana ke sekolah, hingga pencatatan hasil belajar, tercatat secara transparan di blockchain.
Baca juga: Indonesia Masuk 7 Besar Adopsi Kripto Global 2025
Pendidikan Onchain untuk Akses Inklusif
Sebelum adanya program ini, banyak keluarga, khususnya yang belum terjangkau layanan perbankan, masih membayar biaya sekolah dengan uang tunai. Proses tersebut tidak hanya rumit dan lambat, tetapi juga menambah beban bagi sekolah maupun keluarga. Kehadiran solusi berbasis blockchain ini menghapus kebutuhan akan uang tunai, bank, maupun pihak perantara, sekaligus memberikan transparansi penuh pada alur pembayaran dan hasil akademik.
Presiden Direktur Indomobil Group, Jusak Kertowidjojo, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi Indomobil dalam mendukung pembangunan nasional jangka panjang.
“Pendidikan adalah elemen penting bagi masa depan bangsa. Kemitraan kami dengan Space and Time serta MakeInfinite Labs membuka jalan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih efisien, transparan, dan dapat diverifikasi. Kami percaya model ini akan mengurangi hambatan bagi siswa dan keluarga, sekaligus memperbaiki tata kelola pembayaran di sektor pendidikan,” ujarnya.
Di sisi lain, Space and Time mengelola infrastruktur utama dari program ini. Teknologi mereka memungkinkan setiap data transaksi, mulai dari pembayaran siswa hingga penyelesaian kursus, dapat ditelusuri dan diverifikasi secara independen.
Menurut Co-Founder Space and Time, Nate Holiday, blockchain mampu memberikan alternatif yang lebih cepat, inklusif, dan transparan dibanding sistem pembayaran tradisional.
“Di masa depan, data adalah mata uang. Setiap transaksi harus dapat dipercaya, ditelusuri, dan diverifikasi. Space and Time membuat itu semua menjadi nyata,” jelasnya.
Melalui kolaborasi ini, Indomobil dan Space and Time bukan hanya membuka akses pendidikan yang lebih luas, tetapi juga menawarkan model baru yang dapat mengatasi masalah unbanked di negara berkembang. Program ini menempatkan pendidikan Indonesia di garis depan pemanfaatan teknologi modern dengan membuka akses langsung ke sistem keuangan digital global.
Kenali lebih jauh tentang Indomobil Group dan Space and Time.
Baca juga: Bybit Siap Ekspansi ke Indonesia, Ben Zhou: Kami Gandeng Mitra Lokal