Bybit Siap Ekspansi ke Indonesia, Ben Zhou: Kami Gandeng Mitra Lokal
8th September, 2025
CEO Bybit, Ben Zhou, baru-baru ini menegaskan keseriusan perusahaannya untuk segera masuk ke pasar Indonesia. Dalam wawancara eksklusif bersama Coinvestasi di ajang Coinfest Asia 2025, Zhou menyebut bahwa saat ini Bybit sedang menjajaki kerja sama dengan mitra lokal untuk bisa beroperasi dengan lisensi resmi.
“Fokus saya sekarang adalah Indonesia, salah satu negara dengan adopsi kripto paling awal. Kami bekerja sama dengan mitra lokal untuk mendapatkan lisensi dan masuk ke pasar. Saya sangat optimis dengan Indonesia dan sangat bersemangat berada di sini,” ujar Zhou kepada Coinvestasi, Jumat (22/8/2025).
Ia menambahkan, optimisme tersebut tidak hanya berlaku untuk Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Menurutnya, negara-negara di kawasan ini termasuk kelompok paling awal dalam mengadopsi aset kripto.
Indonesia disebut sebagai pionir dengan kerangka regulasi yang relatif maju, disusul Thailand dan Malaysia. Belakangan, Vietnam dan Filipina juga semakin aktif, sementara Singapura sejak lama menjadi pusat utama.
“Di Indonesia saya sangat optimis. Kini ada regulator baru, ditambah dengan penerbitan lisensi derivatif yang menurut saya sangat positif bagi industri,” tambahnya.
Baca juga: Bybit Kenalkan Byreal, DEX Khusus Pertama Berbasis Solana
Terus Bertahan dan Tumbuh Pasca Peretasan Besar
Sebagai exchange kripto terbesar kedua di dunia, Bybit terus mendorong inovasi agar tetap menjadi pilihan utama bagi pengguna. Zhou menekankan bahwa kekuatan Bybit datang dari budaya perusahaan yang transparan serta inovasi produk yang konsisten. Salah satu terobosan penting adalah Bybit Card yang telah diluncurkan secara global setahun lalu, memungkinkan pengguna melakukan pembayaran langsung dengan aset kripto.
“Orang-orang menyukai produk kami. Selain itu, transparansi sudah menjadi DNA Bybit. Kami juga hadir sebagai brand yang terpercaya karena telah teregulasi di banyak yurisdiksi,” jelasnya.
Zhou berharap Bybit dapat dikenal sebagai platform dengan produk yang mudah digunakan, sekaligus mampu menghadirkan beragam peluang di industri kripto sehingga para pengguna tidak melewatkan kesempatan untuk terlibat dan berkembang di dalamnya.
Menariknya, pertumbuhan pengguna Bybit tetap berlanjut meski perusahaan sempat menghadapi salah satu insiden peretasan terbesar di industri kripto pada Februari 2025, dengan total kerugian mencapai hampir US$1,5 miliar. Zhou mengakui peretasan tersebut berasal dari pihak ketiga, namun cara Bybit menangani situasi justru memperkuat reputasi mereka.
“Sekarang semua klien sudah kembali, dan kami pulih dengan cepat. Itu menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Setelah kejadian tersebut, regulator maupun pengguna malah melihat kami sebagai exchange yang lebih tangguh. Kami kini menjadi exchange yang battle-tested,” tegasnya.
Menurut Zhou, insiden itu menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan keamanan tanpa mengorbankan inovasi. Bagi Bybit, pengalaman tersebut membuktikan bahwa kepercayaan komunitas dan regulator tetap menjadi fondasi utama.
Baca juga: Bybit Kembali Stabil, Likuiditas Pulih Sebulan Pasca Hack