Vietnam Batasi Program Uji Coba Exchange Kripto Hanya untuk Lima Platform

Dilla Fauziyah

7th October, 2025

Vietnam memperketat langkahnya dalam mengatur aset kripto dengan membatasi program uji coba exchange kripto hanya untuk lima operator berizin. Keputusan ini mencerminkan pendekatan kehati-hatian pemerintah, meskipun Vietnam dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi di dunia.

Menurut laporan Vietnam Plus pada Minggu (5/10/2025), Wakil Menteri Keuangan Vietnam Nguyen Duc Chi menjelaskan bahwa kerangka uji coba tersebut hanya akan mengizinkan lima bursa kripto berlisensi untuk beroperasi, sementara Kementerian Keuangan masih merumuskan regulasi lebih rinci terkait perpajakan, kepatuhan, dan standar operasional.

Hingga saat ini, belum ada proposal resmi dari perusahaan yang ingin ikut dalam program tersebut. Namun, beberapa calon peserta disebut telah menyiapkan sistem teknis dan menjalin diskusi awal dengan pejabat kementerian.

Langkah ini muncul kurang dari sebulan setelah pemerintah Vietnam mengesahkan resolusi yang merestui pelaksanaan uji coba pasar aset kripto di negara tersebut. Program ini berada di bawah naungan Digital Technology Industry Law, undang-undang baru yang disetujui pada Juni 2025 dengan dukungan 441 dari 445 anggota parlemen.

Baca juga: Vietnam Gelar Program Uji Coba Trading Kripto Selama Lima Tahun

Salah Satu Regulasi Kripto Paling Komprehensif di Dunia

Regulasi tersebut akan berlaku efektif mulai Januari 2026 dan menjadikan Vietnam salah satu negara pertama di dunia yang secara komprehensif mengatur aset digital melalui legislasi tersendiri, bukan lewat aturan keuangan tradisional.

Menurut Chi, proses perizinan akan dilakukan melalui koordinasi lintas lembaga, termasuk Kementerian Keamanan Publik dan Bank Sentral Vietnam. Ia juga menyebut bahwa Kementerian Keuangan tengah merancang kebijakan perpajakan, akuntansi, serta kerangka operasional untuk sektor kripto, dengan target minimal satu entitas berlisensi dapat beroperasi sebelum 2026. Namun, ia menekankan bahwa jadwal tersebut bergantung pada kesiapan pelaku usaha.

Langkah Vietnam ini terjadi di tengah data terbaru Chainalysis Global Adoption Index 2025, yang menempatkan negara tersebut di posisi tiga besar dunia dalam adopsi aset kripto, bersama India dan Pakistan. Laporan tersebut juga mencatat bahwa volume transaksi kripto di kawasan Asia-Pasifik meningkat pesat dari US$1,4 triliun menjadi US$2,36 triliun dalam 12 bulan terakhir.

Baca juga: Indonesia Masuk 7 Besar Adopsi Kripto Global 2025

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.