Venezuela Percepat Adopsi USDT untuk Hindari Sanksi AS

Anisa Giovanny

23rd April, 2024

Perusahaan minyak bumi milik negara Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), akan meningkatkan penggunaan stablecoin Tether (USDT).

Peningkatan penggunaan stablecoin ini terjadi karena adanya sanksi minyak yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden terhadap Venezuela setelah Presiden Nicolas Maduro gagal memenuhi janji pemilu. Departemen Keuangan AS telah memberi pelanggan dan penyedia PDVSA waktu hingga 31 Mei untuk menghentikan transaksi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

PDVSA telah secara bertahap beralih dari penjualan minyak dengan USDT sejak tahun lalu. Pada akhir kuartal pertama, PDVSA telah memindahkan banyak kesepakatan minyak non-swap ke jenis kontrak yang memerlukan pembayaran di muka dalam USDT. Perusahaan minyak Venezuela juga mengharuskan pelanggan baru yang ingin melakukan transaksi minyak untuk menyimpan kripto di dompet digital.

Pada tahun 2023, ketika AS melonggarkan sanksinya, Venezuela mengekspor hampir 700.000 barel minyak per hari, dengan 65% di antaranya diekspor ke China dan 19% ke AS, menurut laporan pada bulan Januari.

Baca juga: Tether (USDT) Tambah Muatan 8.899 Bitcoin

Penggunaan USDT di Venezuela

Tentang penggunaan USDT di Venezuela, mengutip News Bitcoin, Juan Blanco, direktur perusahaan konsultan lokal Bitdata, menyatakan bahwa banyak perusahaan yang tidak dikenal menyelesaikan pertukaran komersial menggunakan USDT, dengan sebagian besar arus kas berasal dari perusahaan di Asia dan Rusia.

“Ada barang-barang dengan nilai tinggi yang diproduksi di Venezuela dan diperdagangkan dengan USDT. Sedikit yang diekspor karena masalah blokade, sehingga meninggalkan negara melalui mekanisme bebas dan independen yang disediakan oleh blockchain untuk membayar barang dan jasa,” kata Blanco.

Luis Gonzalez, manajer Cashea, pusat pembiayaan lokal, menyatakan bahwa sanksi memang berdampak pada UKM Venezuela, meskipun sanksi tersebut tidak mencakup mereka.

“Dengan sanksi, akses kami terhadap transfer internasional, mata uang, alat pembayaran, dan pemasok menjadi terbatas, meskipun kami tidak terlibat dalam masalah politik. Sebagian besar pembayaran dilakukan di luar negeri dan dalam mata uang asing. Satu-satunya alternatif yang kami miliki adalah penggunaan USDT,” ujar Gonzalez.

Baca juga: Rekor Baru! Tether (USDT) Raih Kapitalisasi Pasar US$100 Miliar!

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency