USDe Ethena Berikan Yield Tinggi, Investor Khawatir Kasus Terra Terulang

Anisa Giovanny

26th February, 2024

Nama Ethena makin terkenal usai masuk ke dalam daftar altcoin yang diinvestasikan oleh miliuner kripto, Arthur Hayes. Namun sebelumnya, proyek ini telah lebih dulu menarik perhatian sekaligus kontroversi di kalangan investor kripto.

Baca juga: 5 Altcoin Jagoan Miliarder Kripto Arthur Hayes

Kontroversi mencuat usai Ethena Labs, meluncurkan stablecoin sintetis berbasis Ethereum, USDe, yang menawarkan imbal hasil menarik sebesar 27,6% APY.

Imbal hasil Ethena yang besar itu mengingatkan dengan imbal hasil 19% dari Anchor Protocol pada UST Terra, yang menjadi salah satu pemicu kehancuran ekosistem Terra.

Baca juga: Ada Apa dengan Terra Luna di 2022? Ini Penjelasannya

Kontributor kode DefiLlama dengan nama samaran, 0xngmi, menyoroti potensi risiko inversi hasil, dengan menyatakan, “Ketika hasil inversi, Anda mulai kehilangan uang, dan semakin besar stablecoin, semakin banyak uang yang hilang.”

0xngmi juga mencatat implikasi biaya dalam mengelola posisi short ketika imbal hasil berubah negatif. Dalam balasan berikutnya, 0xngmi membedakan Ethena dari Anchor Protocol, dan melabeli Anchor Protocol sebagai skema Ponzi.

Eitan Katz, salah satu pendiri dan CEO protokol transfer uang terdesentralisasi Kima, menyatakan keraguannya tentang mempertahankan hasil yang tinggi selama pasar sedang lesu, dan memperkirakan potensi penurunan hasil oleh Ethena.

Katz menekankan perlunya pertumbuhan pasar yang berkelanjutan dan manajemen risiko yang efektif untuk keberlanjutan USDe, mengakui ketidakpastian yang melekat dalam industri kripto.

Redam Kekhawatiran, CEO Ethena Buka Suara

Menyadari kekhawatiran komunitas tersebut, pendiri Ethena Labs, Guy Young, memberikan penjelasan yang menarik terkait USDe dalam wawancara bersama Cointelegraph, (22/2).

Menurutnya, imbal hasil Anchor sebenarnya tidaklah alami dan hanya diciptakan secara artifisial melalui sumber dana dari modal ventura, yang pada akhirnya membahayakan stabilitasnya

Berbeda dengan UST yang merupakan stablecoin algoritmik bergantung pada sistem token ganda dengan LUNA, USDe dari Ethena didukung oleh ETH yang distake dan posisi short ETH, menjadikannya sebagai stablecoin sintetis. Pendekatan ini menambahkan lapisan keamanan tambahan melalui kolateralisasi aset kripto.

Imbal hasil dari USDe berasal dari kombinasi return staking asli sekitar 4%, dan pendanaan rata-rata yang dibayarkan ke short, yang saat ini mencapai 23%.

Ethena Labs juga memberikan pengguna opsi untuk memilih antara mempertaruhkan USDe dan menerima hasil dari protokol stETH dan tingkat pendanaan dari posisi short ETH, atau mengumpulkan “shard” yang memberi penghargaan kepada pengguna tergantung pada kontribusi mereka ke ekosistem dengan menyediakan likuiditas ke Curve.

Baca juga: Program Staking Zircuit Raih US$129 Juta TVL dalam 24 Jam! 

Ethena Tetap Miliki Risiko

Meskipun memiliki mekanisme yang berbeda, Ethena Labs tetap memiliki risiko. Menurut laporan dari The Defiant, USDe Ethena sangat bergantung pada harga ETH, dengan tingkat pendanaan untuk posisi short ETH yang bisa berubah menjadi negatif dengan cepat seiring dengan perubahan sentimen pasar. Untuk mengatasi risiko ini, Ethena memiliki dana asuransi sebesar US$10 juta untuk melawan potensi tingkat pendanaan negatif.

Dengan imbal hasil yang menarik dan pendekatan yang berbeda, USDe dari Ethena Labs menawarkan sebuah alternatif menarik dalam dunia stablecoin, meskipun tetap memiliki risiko yang perlu diwaspadai.

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency