The Fed Tahan Suku Bunga AS, Harga Bitcoin Turun ke US$64.000

Dilla Fauziyah

1st August, 2024

Berdasarkan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (31/7/2024), Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga AS di 5,25%-5,50%. Pengumuman ini berdampak signifikan pada harga Bitcoin yang mengalami penurunan ke level US$64.000.

Pada Kamis pagi (1/8/2024), harga Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 3% dari US$66.500 menjadi US$64.000, menurut data CoinMarketCap.

Penurunan ini menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif Bitcoin, dengan likuidasi posisi long sebesar US$46,57 juta atau sekitar Rp755,4 miliar dari total likuidasi sebesar US$54,86 juta atau setara Rp889,8 miliar dalam 24 jam terakhir.

Pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Pergerakan harga Bitcoin yang lesu memengaruhi hampir seluruh altcoin teratas, dengan penurunan terbesar terjadi pada SOL (-5%), XRP (-5%), ADA (-4%), dan AVAX (-3%) dalam 24 jam terakhir.

Data dari CoinGlass mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, sebanyak 50.720 trader telah terlikuidasi dengan total likuidasi mencapai US$183,6 juta atau setara Rp2,9 triliun di seluruh pasar derivatif kripto.

Baca juga: 41 Persen Kreditor Mt. Gox Pilih HODL Daripada Jual Bitcoin

The Fed Mengisyaratkan Penurunan Suku Bunga Bulan Depan

Sejauh ini, The Fed telah menahan suku bunga AS selama delapan pertemuan beruntun sejak September 2023. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell tampaknya telah memberikan sinyal yang lebih jelas untuk kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang.

“Penurunan suku bunga kebijakan kami bisa saja terjadi pada pertemuan berikutnya di bulan September,” kata Powell setelah rapat FOMC, seperti dikutip dari Financial Times.

Ia menambahkan bahwa telah ada “diskusi nyata” di FOMC pekan ini mengenai pemotongan suku bunga. Komite mencatat adanya kemajuan menuju penurunan inflasi ke target 2%.

Namun, FOMC menekankan bahwa pejabat akan memerlukan “kepercayaan yang lebih besar” sebelum memutuskan untuk memotong suku bunga AS.

Penurunan suku bunga ini kemungkinan besar akan memberikan dampak positif tidak hanya pada ekonomi global, tetapi juga pada pasar kripto secara luas. Biasanya, suku bunga rendah meningkatkan minat terhadap aset dengan risiko dan imbal hasil yang lebih tinggi.

Sebaliknya, suku bunga tinggi akan menjauhkan investor dari kripto, karena mereka cenderung menghindari aset berisiko yang mengalami fluktuasi harga yang tajam.

Dilansir dari Decrypt, Kepala Riset Grayscale, Zach Pandi, mengatakan, “Suku bunga riil yang lebih rendah cenderung mengurangi nilai dolar AS dan oleh karena itu mendukung harga Bitcoin, karena tren makro saat ini semakin menguntungkan bagi Bitcoin dan kelas aset kripto.”

Sementara itu, Kepala Riset FalconX, David Lawant, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga yang akan datang bisa menyebabkan lebih banyak modal mengalir ke ruang kripto.

Sebagai kelas aset yang berisiko, kripto seharusnya “menguntungkan dari peningkatan likuiditas dan bisa bereaksi positif terhadap konfirmasi lebih lanjut dari siklus pemotongan suku bunga yang akan datang.”

Baca juga: Harga Bitcoin Berpeluang Sentuh US$100 Ribu di Akhir 2024

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.