41 Persen Kreditor Mt. Gox Pilih HODL Daripada Jual Bitcoin
31st July, 2024
Kreditor dari Mt. Gox, exchange kripto yang bangkrut, tampaknya lebih cenderung menyimpan Bitcoin mereka meski aset kripto terbesar tersebut telah mengalami apresiasi harga lebih dari 8.500% sejak keruntuhan platform pada tahun 2014.
Menurut laporan dari Glassnode pada Senin (29/7/2024), lebih dari 41,5% dari Bitcoin yang terutang kepada kreditor Mt. Gox telah didistribusikan hingga 22 Juli 2024. Jumlah ini setara dengan 59.000 BTC dari total 141.686 BTC, yang bernilai hampir US$4 miliar. Adapun 79.600 BTC tersisa akan segera menyusul untuk didistribusikan.

Kraken dan Bitstamp merupakan dua dari lima exchange yang telah dipilih oleh wali amanat Mt. Gox untuk mendistribusikan dana kreditor. Kraken kini telah menerima 49.000 BTC, sedangkan Bitstamp telah menerima sebanyak 10.000 BTC.
Meski proses distribusi Bitcoin telah dilakukan, sebagian besar kreditor Mt. Gox tampaknya masih memegang aset mereka dan belum menjualnya.
Baca juga: Mt. Gox Pindahkan Bitcoin Rp52 Triliun, Harga BTC Bereaksi
Mayoritas Kreditor Memilih untuk Menyimpan Bitcoin
Didirikan pada 2010 silam, Mt. Gox pernah menjadi salah satu exchange Bitcoin populer yang berbasis di Jepang. Exchange ini bangkrut pada tahun 2014 setelah mengalami peretasan besar-besaran.
Akibatnya, Mt. Gox kehilangan 850.000 BTC dan menjadikannya sebagai salah satu peretasan terbesar dalam sejarah kripto. Sejak saat itu, pihaknya mencoba untuk memulihkan aset dan membayar ganti rugi kepada para kreditor terdampak.
Adapun harga Bitcoin telah meroket sejak keruntuhannya itu, hingga mencapai titik tertinggi sepanjang masa di harga US$73.737 pada Maret 2024 menjelang Bitcoin Halving dan antusiasme investor terhadap perdagangan ETF Bitcoin spot di AS.
Mengingat kenaikan harga yang menjanjikan, pelaku pasar memprediksi bahwa kreditor Mt. Gox akan menjual Bitcoin mereka untuk meraih keuntungan tinggi. Hal ini ditakutkan akan membawa tekanan jual besar-besaran di pasar kripto.
Baca juga: Mt. Gox Pindahkan Bitcoin Rp52 Triliun, Harga BTC Bereaksi
Namun, laporan dari Glassnode menunjukkan bahwa sebagian besar kreditor memilih untuk menyimpan Bitcoin mereka atau menjadi investor jangka panjang.
“Kreditor memilih untuk menerima BTC daripada fiat, yang merupakan hal baru dalam undang-undang kebangkrutan Jepang. Oleh karena itu, kemungkinan besar hanya sebagian kecil dari koin yang didistribusikan ini akan benar-benar dijual ke pasar,” kata Glassnode.
Terlebih lagi, metrik volume kumulatif delta (CVD) spot tidak menunjukkan peningkatan signifikan di Kraken setelah distribusi BTC Mt. Gox. Sebagai informasi, metrik ini digunakan untuk mengukur perbedaan bersih antara volume perdagangan beli dan jual di exchange terpusat.

Bersamaan dengan hal ini, neraca dari para investor jangka panjang tampaknya terus bertambah, sementara proporsi kekayaan yang mereka miliki tetap tinggi. Saat ini, lebih dari 65,8% Bitcoin tidak aktif selama lebih dari satu tahun, dan lebih dari 54% Bitcoin tidak aktif selama lebih dari dua tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa investor telah beralih ke mekanisme HODL (Hold On for Dear Life), karena investor yang sudah matang menunggu harga yang lebih tinggi untuk menjual koin mereka.
Baca juga: Harga Bitcoin Berpeluang Sentuh US$100 Ribu di Akhir 2024