Tether akan Bekukan Wallet Terkait Venezuela yang Hindari Sanksi AS

Anisa Giovanny

24th April, 2024

Penggunaan USDT oleh Venezuela sebagai cara untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat kini dihadapkan pada tantangan baru. Tether, penerbit USDT, dilaporkan akan membekukan alamat yang terkait dengan entitas yang terkena sanksi dari Office of Foreign Assets Control (OFAC).

Baca juga: Venezuela Percepat Adopsi USDT untuk Hindari Sanksi AS

Seorang juru bicara Tether menyatakan, “Tether menghormati daftar OFAC SDN dan berkomitmen untuk berupaya memastikan alamat sanksi segera dibekukan.”

Perusahaan ini telah secara proaktif membekukan alamat selama setahun terakhir dan menahan aset digital yang terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum. Sebagai contoh, pada tahun lalu, Tether membekukan 32 alamat yang menyimpan total US$873.118,34 terkait dengan aktivitas terlarang di Israel dan Ukraina.

CEO Tether, Paolo Ardoino, menyatakan bahwa tindakan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan standar keselamatan di industri yang terus berkembang.

Amerika Serikat Berikan Sanksi Minyak Venezuela

Respon Tether ini muncul setelah laporan eksklusif dari Reuters yang mengklaim bahwa perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, telah menggunakan mata uang kripto untuk memfasilitasi ekspor minyak mentah dan bahan bakarnya.

Penggunaan USDT dilakukan karena, Venezuela dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat. Departemen Keuangan AS meminta pelanggan dan penyedia PDVSA untuk menghentikan transaksi pada tanggal 31 Mei karena kegagalan Venezuela dalam menerapkan reformasi pemilu.

Mengutip sumber anonim Reuters, dikatakan sanksi ini akan mempersulit Venezuela dalam meningkatkan produksi minyak dan ekspornya karena perusahaan-perusahaan akan memerlukan izin AS untuk berbisnis dengan negara tersebut. Maka dari itu, PDSVA memilih menggunakan USDT.

PDVSA juga dilaporkan mengubah kesepakatan minyak spotnya menjadi model kontrak yang memerlukan pembayaran di muka dalam bentuk USDT. PDVSA juga mewajibkan pelanggan baru untuk menyimpan mata uang kripto di dompet digital sebagai persyaratan untuk melakukan transaksi minyak.

Menteri Perminyakan Venezuela, Pedro Tellechea, menyatakan bahwa negaranya diperkirakan akan terus menandatangani kontrak dan memperluas proyek minyak mentah dan gas selama periode penghentian 45 hari yang ditetapkan oleh AS, dan kemudian akan meminta klien potensial untuk mendapatkan izin khusus agar tetap bisa menjalankan proyek minyak.

Baca juga: Tether (USDT) Tambah Muatan 8.899 Bitcoin

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency