Stasiun Televisi China Hapus Tayangan Kripto Usai Komentar CZ

Anggita Hutami

26th May, 2023

Stasiun televisi China, China Central Television (CCTV) menayangkan segmen tentang adopsi kripto di Hong Kong. CCTV adalah salah satu stasiun televisi terbesar di China, audiensnya diperkirakan mencapai satu miliar orang.

Dalam siaran disebutkan bahwa regulator Hong Kong telah mencapai tahap final untuk membuka perdagangan kripto. Penyiar juga menyebutkan bahwa investor ritel dapat melakukan transaksi kripto mulai 1 Juni 2023.

Komentar CEO Binance CZ

Tayangan tersebut mengejutkan komunitas kripto global dan mencuri perhatian beberapa petinggi Binance, CEO Binance Changpeng Zhao dan COO Binance Patrick Hillman.

Changpeng Zhao mengatakan bahwa tayangan tersebut dapat menjadi masalah besar dan menyebabkan bull run. Setelah pernyataan CZ dirilis, pihak stasiun televisi menghapus video dari platformnya.

“CCTV (China Central Television) baru saja menyiarkan kripto. Itu masalah besar. Komunitas berbahasa Mandarin berdengung. Secara historis, liputan seperti ini menyebabkan bull run. Tidak mengatakan masa lalu memprediksi masa depan. Dan bukan nasihat keuangan,” ungkap CZ.

COO Binance, Hillman mengatakan bahwa Cina hanya membutuhkan waktu untuk mengatur regulasi kripto sebelum melegalkannya.

“Ini sangat besar, tetapi dapat diprediksi IMHO. Google, YouTube, Facebook, Steam, Netflix dilarang di China sesaat sebelum versi buatan China dibawa ke pasar. China akan selalu merangkul kripto, mereka hanya ingin mengatur diri mereka sendiri untuk mendominasi pasar,” ungkap Hillman.

Tantangan Kripto di Hong Kong

Pejabat Securities and Futures Commission (SFC) Hong Kong menjelaskan, regulator menghadapi tantangan keamanan siber, jaminan aset klien, dan potensi konflik kepentingan antara platform dan klien.

Menariknya, tayangan berdurasi 98 detik itu tidak menyiratkan konotasi negatif terkait kripto. Hal ini bertentangan dengan peraturan ketat yang diterapkan oleh regulator China terhadap industri kripto.

Baca juga: Hubungan China dan Kripto yang Kompleks, Apa yang Perlu Kita Tahu?

Sementara itu, media sosial sosial “Douyin”, yang kerap kali disebut juga sebagai TikTok versi China, baru-baru ini merilis fitur pemantauan harga aset kripto. Namun, fitur tersebut sudah dihilangkan dan menyebutkan bahwa mata uang kripto dilarang.

“Mata uang digital tidak resmi tidak memiliki kedudukan hukum yang sama dengan mata uang fiat. Tolong investasikan dengan hati-hati,” pernyataan dalam platform Douyin.

Baca Juga: Tiktok China Douyin Rilis Fitur Pencarian Bitcoin!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.