Remaja di AS Curi Bitcoin Senilai Rp79 Miliar, Hakim Ajukan Tuntutan!

Anggita Hutami

11th September, 2023

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menyita jutaan dolar Bitcoin (BTC) yang dicuri remaja berusia 16 tahun.

Hakim juga menyita mobil sport yang dibeli dari hasil pencurian BTC. Berita ini pertama kali dilaporkan oleh The San Fransisco Standard pada Sabtu (9/9/23).

Baca Juga: Survei Chainplay: Mayoritas Investor Sebut Meme Coin Penipuan dan Perjudian

Hakim Federal memerintahkan Ahmad Wagaafe Hared untuk mengembalikan BTC senilai US$5,2 juta (Rp79,8 miliar) yang dicurinya pada tahun 2016 saat ia berusia 16 tahun.

Harred menggunakan sebagian dari dana yang dicurinya untuk membeli BMW i8 senilai sekitar US$150.000 pada saat itu, seperti dilaporkan oleh Krebs.

Lakukan Skema Sim-Swapping

Dalam mencuri Bitcoin itu, Hared bekerja sama dengan sosok bernama Matthew Gene Ditman dari Nevada. Harred kerap dikenal sebagai ‘winblo’ di darknet dan terkenal memiliki pengaruh yang besar. Dia aktif dalam pasar online di mana akun media sosial bernilai tinggi dijual kepada pembeli.

Modus operandi yang digunakan oleh Hared dikenal juga dengan istilah SIM-swapping. SIM-swapping adalah modus penipuan dimana pelaku menelfon operator seluler berpura-pura menjadi pemilik ponsel untuk melewati langkah-langkah otentikasi dua faktor berbasis pesan teks.

Hared dan rekannya berupaya mendapatkan informasi tentang kartu SIM yang terkait dengan akun eksekutif aset kripto di California utara. Dalam dakwaan Jaksa menyebutkan bahwa keduanya menghubungi beberapa korban setelah berhasil mengambil alih akun mereka, dengan tujuan melakukan pemerasan lebih lanjut.

Skema ini berakhir pada tahun 2019 setelah FBI mengidentifikasi Harred dan Ditman melalui penyelidikan, dan keduanya ditangkap. Hingga saat ini, Hared dan rekannya belum dijatuhi hukuman.

Baca Juga: Influencer Kripto Diduga Lakukan Penipuan, Followers Jadi Korban!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.