9 Perusahaan Game di Asia Ini Mulai Proyek Web3 Gaming

Anggita Hutami

15th April, 2023

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan game mulai beralih dari Web2 ke Web3. Di Asia, perusahaan game mulai melihat potensi dari keberadaan Intellectual Property (IP) dan pangsa pasar untuk mengeksplorasi blockchain dan NFT.

Potensi Web 3 Gaming di Asia

Wilayah Asia memiliki potensi luar biasa dalam sektor web3 gaming, wilayah ini memiliki jumlah gamer global terbesar mencapai 1,7 miliar atau sekitar 55% dari gamer di dunia.

Menurut data Chaindebrief, wilayah Asia mencatat pendapatan game sebesar US$72 miliar (Rp1.058,64 triliun), yang merupakan 52% dari total pendapatan game tahunan dunia pada tahun 2019.

Industri permainan di Asia didominasi oleh negara-negara Asia Timur, terutama Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Hal ini terbukti dengan fakta bahwa dari 100 perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, sebanyak 62 di antaranya berasal dari ketiga negara tersebut.

Baca Juga: Melihat Potensi Web3 Gaming di Asia

9 Perusahaan Mengadopsi Web3 Gaming

Berikut 9 perusahaan game yang sudah dan akan merencanakan proyeknya dalam industri web3 gaming.

1. Sony

Sony masuk ke dunia blockchain dengan aplikasi paten terbaru untuk teknologi NFT. Hal ini menunjukkan komitmennya dalam menciptakan standar infrastruktur digital bagi para gamer untuk memiliki dan mentransfer aset NFT digital di berbagai platform, dengan tujuan meningkatkan pengalaman pengguna dan memperluas bisnisnya.

2. Bandai Namco

Bandai Namco memperkuat rencana NFT-nya dengan meluncurkan Side-G, jaringan game dan media interaktif dengan tema Gundam. Ini akan mencakup model Gunpla, e-sports, dan game di dalam metaverse Gundam. Langkah ini akan membantu perusahaan memperluas upaya blockchainnya.

Baca juga: 10 Game NFT Gratis Tanpa Modal

3. Wemade

Perusahaan game Korea WeMade mengalami pertumbuhan signifikan berkat kesuksesan game blockchain-nya, Mir 4 Global, yang didasarkan pada IP game populer The Legend of Mir.

Setelah mengalami penurunan harga token tata kelola permainan, WeMade memutuskan untuk meluncurkan blockchain Layer-1-nya sendiri, WEMIX Chain, untuk membangun seluruh ekosistem blockchain. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$2 miliar.

4. Netmarble

Netmarble, raksasa game Korea Selatan, telah memilih blockchain sebagai mesin pertumbuhan baru dan memasuki pasar dengan platform Marblex berbasis Klaytn dan platform berorientasi hiburan berbasis BSC FNCY.

Marblex memiliki 13 juta pengguna dan 22,5 juta unduhan game pada 2022, dan akan meluncurkan game baru pada tahun 2023 yang memanfaatkan IP intinya, Let’s Get Rich. Netmarble berharap untuk memperluas jangkauannya dalam pasar blockchain melalui pendekatan dua jalur ini.

5. Com2US

Com2uS, perusahaan gim asal Korea, sedang mengembangkan blockchain PoS bernama XPLA dengan menggunakan Cosmos SDK. Perusahaan ini terkenal karena gim selulernya yang sukses, Summoner’s War, dan berharap untuk memperluas jangkauannya di industri gim dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

6. Square Enix

Square Enix merupakan perusahaan gim Jepang yang mempopulerkan Final Fantasy dan Dragon Quest. Prusahaan ini merencanakan game blockchain sebagai strategi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.

Mereka sedang mengembangkan game NFT bernama “Symbiogenesis” berdasarkan 10.000 NFT dan akan diluncurkan di blockchain Polygon. Ini menunjukkan bahwa Square Enix berencana untuk lebih mengeksplorasi potensi permainan blockchain di masa depan.

7. Sega

Sega, perusahaan game Jepang terbesar, akan meluncurkan gim blockchain pertamanya pada akhir 2022 bekerja sama dengan Double Jump Tokyo, perusahaan pengembangan Jepang lainnya. Gim tersebut didasarkan pada waralaba Sangokushi Taisen Sega dan akan dibangun dengan menggunakan Oasys untuk mendukung elemen blockchain-nya.

8. Oasys

Oasys, perusahaan gim blockchain berbasis Jepang, berhasil mengumpulkan lebih dari US$5 juta dalam pendanaan dari investor terkemuka.

Perusahaan ini berkomitmen untuk mengembangkan pengalaman bermain permainan yang inovatif dengan menggabungkan teknologi blockchain dan NFT ke dalam gim mereka.

Proyek unggulan mereka adalah “Defend the Kingdoms,” sebuah permainan strategi play-to-earn yang akan diluncurkan pada Q3 2023 dan telah menarik lebih dari 50.000 pra-pendaftaran.

9. YGG

YGG Japan, platform untuk memperluas pasar gim blockchain di Jepang, mengumpulkan komunitas gamer melalui guild dan menawarkan beasiswa untuk game lokal.

YGG Japan memanfaatkan ekosistem unik Jepang yang memiliki beberapa kekayaan intelektual terpopuler di dunia. Pada 30 Januari 2023, YGG Japan mengumpulkan US$2,95 juta dalam putaran pendanaan swasta dengan partisipasi dari 18 perusahaan, termasuk Square Enix, SEGA dan Gate.io Labs.

Baca juga: Mengenal Istilah PVP, PVE dan PVX dalam Game NFT

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.