Krisis Curve Nyaris Buat DeFi Alami Risiko Sistemik

Anggita Hutami

3rd August, 2023

Platform pertukaran terdesentralisasi Curve sempat mengalami eksploitasi pada Minggu (30/7). Eksploitasi tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait likuidasi pinjaman yang diambil oleh pendiri Curve, Michael Egorov. Oleh karena itu, Michael Egorov berupaya untuk melunasi pinjamannya dengan menjual token CRV di bawah harga rata-rata.

Baca Juga: Curve dan Protokol DeFi Lain Rugi Jutaan USD karena Bug!

Kronologi Polemik Curve

Curve Finance mengalami eksploitasi pada Minggu (30/7). Eksploitasi disebabkan oleh permasalahan pada bahasa pemrograman yang mereka gunakan, Vyper. Eksploitasi pada platform Curve menyebabkan kerugian lebih dari US$30 juta dan penurunan harga token CRV lebih dari 20%.

Penurunan harga CRV telah menimbulkan kekhawatiran terhadap likuidasi pinjaman yang diambil oleh pendiri Curve Finance, Michael Egorov. Pinjaman tersebut bernilai sekitar US$100 juta atau setara dengan 400 juta token CRV yang digunakan sebagai jaminan. Jumlah tersebut merupakan sekitar 47% dari total pasokan CRV.

Mengatasi permasalahan ini, Egorov berusaha untuk melunasi pinjamannya di berbagai platform DeFi. Ia dilaporkan telah menjual sekitar 50 juta token CRV dengan harga di bawah rata-rata, yaitu sebesar US$0,40 per token melalui mekanisme OTC.

Informasi ini pertama kali disampaikan oleh analis Nansen, Sandra Leow, ketika ia membagikan daftar sumber likuiditas untuk posisi Curve DAO (CRV)pada Selasa (1/8).

Menurut laporan Cointelegraph (2/8), sejumlah pemain besar diketahui telah melakukan transaksi token CRV, diantaranya Pendiri Tron Justin Sun, yang baru-baru ini menghadapi tuntutan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat.

Tokoh terkemuka lainnya yang diketahui turut melakukan pembelian token Curve adalah pengusaha teknologi, Jeffrey Huang atau lebih dikenal sebagai MachiBigBrother.

Selain itu, perusahaan investasi DWF Labs dan protokol peminjaman DeFi Cream Finance (DCFGod) juga diyakini telah membeli token CRV.

Dalam penjualan itu, Egorov membuat kesepakatan dengan pembeli untuk tidak langsung menjual token. Pembeli harus menahan token selama tiga hingga enam bulan sebelum dijual atau ketika harga token mencapai US$0,80.

Egorov juga membayar sebagian pinjaman USDT Aave, ia  mengurangi pokok pinjaman dari US$63,20 juta menjadi US$54,1 juta, menurut data DeBank. Pinjaman Egorov di Aave diketahui akan dilikuidasi jika harga CRV turun menjadi US$0,36 atau lebih rendah, menurut DefiLlama. 

Egorov berhasil melunasi lebih dari US$17 juta pinjaman stablecoin. Hal ini sedikit meningkatkan kestabilan neraca keuangannya. Namun, Michael masih memiliki hutang sebesar US$60 juta dalam bentuk stablecoin di Aave, US$12 juta untuk Abracadabra, dan sekitar US$8 juta untuk Inverse.

Selain itu, Michael juga memiliki pinjaman senilai US$9 juta di Frax, menarik perhatian beberapa orang karena tingkat bunganya yang mencapai 85%.

Apa yang Terjadi Jika Pinjaman Egorov Dilikuidasi? 

Jika harga CRV tidak membaik dan malah menurun, ada risiko sisa jaminan pinjaman Egorov di Aave akan dilikuidasi. Hal ini menjadi kekhawatiran karena dapat menyebabkan gangguan sistemik pada ekosistem DeFi, karena Aave merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem tersebut.

Aave kemungkinan akan terpaksa menjual aset CRV sebagai jaminan, yang dapat menyebabkan penurunan harga CRV dan berlebihnya pasokan CRV di pasar dengan likuiditas yang terbatas. Hal ini dapat menyebabkan Curve berada dalam posisi berhutang karena banyak orang yang menjual atau menebus CRV. Likuidasi ini juga bisa menyebabkan efek domino pada jaminan CRV di platform DeFi lainnya.

Aave sedang membahas apakah aset Egorov harus dilikuidasi segera atau menunggu harga mencapai ambang batas yang ditentukan.

Menurut General Partner Cinneamhain Ventures, Adam Cochran, likuidasi jaminan CRV merupakan situasi yang sangat sulit dan berpotensi merusak Curve. Namun, tidak melakukannya juga membawa risiko bagi Curve, Aave, dan ekosistem DeFi lainnya.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.