Pasar Prediksi Polymarket Isyaratkan Peluncuran Token POLY

Dilla Fauziyah

9th October, 2025

Founder Polymarket, Shayne Coplan, kembali mencuri perhatian setelah mengisyaratkan peluncuran token native bernama POLY di platform prediksi berbasis blockchain tersebut. Kabar ini muncul hanya beberapa jam setelah pengumuman investasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun dari Intercontinental Exchange (ICE), induk perusahaan New York Stock Exchange (NYSE).

“$BTC $ETH $BNB $SOL $POLY,” tulis Coplan dalam postingan di platform X pada Kamis (9/10/2025). Banyak pihak menafsirkan pernyataan singkat itu sebagai sinyal bahwa POLY dianggap bisa menjadi salah satu aset kripto besar berikutnya, sejajar dengan Bitcoin, Ethereum, dan Solana.

Baca juga: Polymarket Berencana Terbitkan Stablecoin Sendiri

Komunitas Ramai Bahas Potensi Airdrop

Isyarat tersebut langsung memicu spekulasi di komunitas bahwa Polymarket tengah mempersiapkan peluncuran token sekaligus airdrop bagi para pengguna aktifnya. Sejumlah pengguna bahkan melaporkan menerima pesan yang mendorong mereka untuk mempertahankan posisi atau menginvestasikan kembali keuntungan di platform, yang diduga menjadi bagian dari mekanisme snapshot untuk distribusi POLY.

Spekulasi ini semakin kuat setelah Polymarket menghapus laporan total volume pengguna dari situs resminya, langkah yang dianggap sebagai tanda awal persiapan airdrop. Beberapa analis memperkirakan distribusi token nantinya akan mempertimbangkan kombinasi antara volume transaksi, jumlah posisi terbuka, serta tingkat profit pengguna.

Menariknya, rumor peluncuran POLY muncul di saat Coplan juga mengungkap dua putaran pendanaan besar yang belum diumumkan sebelumnya, termasuk pendanaan senilai US$150 juta pada 2025 yang dipimpin oleh Founders Fund dengan valuasi mencapai US$1,2 miliar menurut laporan The Block. Investasi tambahan dari ICE kemudian menempatkan valuasi Polymarket di level US$9 miliar pasca-investasi, menjadikannya salah satu proyek paling bernilai di sektor prediksi berbasis blockchain.

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait tanggal snapshot maupun mekanisme pembagian token. Tim Polymarket disebut berhati-hati untuk menghindari praktik farming berlebihan yang bisa mengganggu stabilitas pasar prediksi mereka.

Selama ini, Polymarket dikenal sebagai protokol tanpa token yang mampu berkembang hanya dengan dukungan transaksi menggunakan USDC dan sebagian BTC. Dengan munculnya nama POLY, banyak pihak menilai langkah ini dapat membuka peluang kepemilikan komunitas yang lebih luas, baik melalui utility token maupun model co-ownership.

Didirikan oleh Coplan pada 2020, di tengah pandemi COVID-19, Polymarket dengan cepat menjelma menjadi salah satu platform prediksi terbesar di dunia dengan total volume transaksi kumulatif mencapai US$19 miliar.

Saat ini, Polymarket masih beroperasi di jaringan Polygon dengan Total Value Locked (TVL) sekitar US$176 juta, menurut data DeFiLlama. Perusahaan juga tengah bersiap memperluas operasinya ke pasar AS, dimulai dari peluncuran pasar prediksi olahraga seperti sepak bola, sebelum memperluas ke sektor-sektor lainnya.

Baca juga: CEO Consensys Beri Sinyal Peluncuran Token MetaMask

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.