Pakar Kripto Ramai Prediksi Bull Run akan Dimulai di Asia

Anggita Hutami

20th February, 2023

Pakar kripto berpendapat bahwa bull run berikutnya akan dimulai dari wilayah timur, dalam konteks ini ialah Asia, dengan China dan Hongkong memegang peran kunci. Pendapat ini muncul setelah serangkaian penegakan hukum terhadap industri kripto di Amerika Serikat.

Selanjutnya, memperhitungkan indeks Chainalysis tahun 2022, yang mengatakan bahwa wilayah Asia Tengah, Asia Selatan dan Oseania (Central Southern Asia and Oseania/CSAO) menjadi pasar kripto terbesar ketiga di dunia.

Investor pada wilayah CSAO menerima manfaat kripto senilai US$932 miliar dari Juli 2021 hingga Juni 2022. Adapun, wilayah CSAO merupakan rumah bagi 7 dari 20 negara, yaitu:

  • Vietnam (1)
  • Filipina (2)
  • India (4)
  • Pakistan (6)
  • Thailand (8)
  • Nepal (16)
  • Indonesia (20)

Berikut beberapa prediksi dari pakar atau ahli kripto soal kemungkinan bull run tren akan dimulai di Asia.

Cameron Winklevoss, Founder Gemini

Pendiri Gemini, Cameron Winklevoss mengunggah sebuah tweet pada Senin (20/2), hasil penelitian thesisnya mengatakan bahwa bull run kripto akan dimulai dari Asia.

Ia juga menambahkan, kripto akan selalu menjadi aset internasional yang tidak dapat dikemudikan oleh orang-orang dari satu wilayah atau wilayah.

Pendapat ini muncul setelah adanya tekanan dari regulator Amerika Serikat terhadap industri kripto.

“Pemerintah yang gagal menawarkan aturan yang jelas dan panduan tulus tentang kripto akan tertinggal dalam debu, dan kehilangan periode pertumbuhan terbesar sejak munculnya Internet komersial,” tegasnya.

Mengulas balik penegakan hukum Amerika Serikat pada 2023. Di awali oleh penyelidikan Security Exchange and Comission (SEC) terhadap pertukaran Kraken dan penerbit stablecoin Paxos.

Baca Juga: Regulator AS Selidiki Kraken dan Paxos, Pasar Kripto Kena Imbas!

Kemudian, regulasi diperketat dengan dicanangkannya amandemen peraturan federal terkait kustodian. Sebelumnya peraturan tersebut hanya mencakup aset seperti dana atau sekuritas. Setelah amandemen, peraturan tersebut diperluas cakupannya juga mengikat industri kripto.

Baca Juga: SEC Ingin Perketat Aturan Kustodian Kripto, Ini Poin Pentingnya

Brian Amstrong, CEO Coinbase

CEO Coinbase, Brian Armstrong mengatakan penegakan hukum yang ketat terhadap industri yang baru tumbuh hanya semakin mendorong bisnis kripto ke luar negeri.

Dilansir dari Cointelegraph, pendapat serupa datang dari Changpeng Zhao (CZ) yang mengatakan bahwa industri kripto mungkin akan mulai menggunakan stablecoin yang dipatok ke euro, yen, atau dolar Singapura. Kemungkinan beralih kepada stablecoin algoritmik juga cukup besar.

Dari pernyataan CZ, dapat diketahui bahwa tekanan regulator Amerika Serikat justru membuat dorongan ekspansi kripto di wilayah Asia.

Arthur Hayes, CEO Bitmex

Pada Oktober 2022, mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes mengungkapkan prediksinya yang mengatakan bahwa bull run akan dimulai ketika pasar kripto China menguat. Namun, sebelum mencapai itu, Hayes melihat peran penting industri kripto di Hongkong.

Hayes berpendapat bahwa Hong Kong mungkin menjadi tempat eksperimen bagi investor di Beijing dan pusat modal bagi pemain China.

Hongkong dan China Jadi Peran Kunci

Sementara itu, dalam pidatonya (9/1) pada acara POWER Hong Kong Web3 Innovators Summit, sekretaris keuangan Hong Kong, Paul Chan mengatakan, anggota parlemen Hong Kong telah meloloskan regulasi terkait sistem lisensi bagi penyedia layanan aset virtual pada bulan Desember 2022.

Sebagai reaksi dari kebijakan tersebut, sejumlah narasi aset kripto asal China melonjak pun bermunculan, Andrew Kang dari Mechanism Capital mencuitkan di akun twitternya, ada beberapa aset kripto asal China yang melonjak, salah satunya adalah Filecoin.

Juga, aset kripto utilitas inti dari pertukaran terpusat yang berfokus pada Asia seperti Token Huobi (HT), Token KuCoin (KCS), Token Gate (GT) dan Token OKX (OKB) telah menarik perhatian, menurut Kang.

Baca juga: Indikator Supertrend Tunjukan Bitcoin Bakal Bullish +239%

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.