Otoritas Inggris Sita 61.000 Bitcoin dari Penipuan Investasi di China

Anisa Giovanny

1st February, 2024

Otoritas Inggris menyita 61.000 BTC senilai sekitar £1,4 miliar atau setara dengan US$1,78 miliar terkait dengan penipuan investasi yang beroperasi di China. Menurut laporan Financial Times dalang di balik penipuan ini adalah Zhimin Qian. 

Qian, yang sekarang diidentifikasi sebagai Yadi Zhang dengan paspor St. Kitts dan Nevis, pindah ke Inggris pada tahun 2017. Namun, jaksa mengatakan dia telah meninggalkan negara itu dan masih buron.

Qian diketahui mengubah sebagian keuntungan dari penipuan investasi senilai £5 miliar yang dilakukan di China antara tahun 2014 dan 2017 menjadi aset kripto teratas untuk memfasilitasi transfer dana tanpa hambatan dari negara Asia tersebut.

Baca juga: Dari WeChat ke Kafe, Begini Trader China Bisa Trading Kripto

Polisi Grebek Apartemen Sewaan Zhang Qian

Pihak berwenang mengungkap aktivitas penipuan ketika Zhang meminta bantuan Jian Wen untuk mencuci uang, yang akhirnya menarik perhatian ketika mencoba membeli rumah mewah senilai £23,5 juta di London.

Hal ini menyebabkan penggerebekan polisi terhadap apartemen sewaan mereka senilai £17,000 per bulan, yang mengakibatkan penyitaan banyak dompet digital yang berisi 61.000 BTC.

Meskipun tidak terlibat dalam penipuan awal, Wen menghadapi persidangan atas tiga tuduhan pencucian uang. Jaksa menuduh bahwa dia membantu Zhang dalam mengubah aset digital menjadi uang tunai, perhiasan, dan barang mewah lainnya, serta properti, meskipun mengetahui bahwa itu adalah hasil kejahatan. Namun, Wen telah mengaku tidak bersalah dan berpendapat bahwa dia hanya pengasuh Zhang. 

Sementara itu, penyitaan ini sejalan dengan tren yang lebih luas di mana otoritas Inggris menindak aktivitas mata uang kripto ilegal. Pada tanggal 26 Januari, Badan Kejahatan Nasional Inggris mengumumkan penyitaan sebesar US$150 juta yang terkait dengan perusahaan narkoba bernilai jutaan dolar.

Dalam konteks global, otoritas AS dan Jerman juga telah mengambil tindakan serupa baru-baru ini. Pada 30 Januari, polisi Jerman mengumumkan bahwa mereka menyita mata uang kripto ilegal senilai US$2,3 miliar dari situs pembajakan.

Baca juga: Otoritas Jerman Sita Bitcoin Senilai US$2,1 Miliar, Holder BTC Khawatir

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency