Native Markets Pimpin Voting Kontrak Stablecoin USDH di Hyperliquid
12th September, 2025
Voting penerbit stablecoin USDH di Hyperliquid kini menunjukkan dominasi jelas. Data terbaru USDH Tracker per Jumat (12/9/2025) mencatat Native Markets berhasil mengamankan 107,47 juta HYPE, setara 70,59% dari total stake.

Dukungan besar datang dari validator berpengaruh seperti Nansen x HypurrCollective (17,47%), Hypurrscanning (14,85%), dan infinitefield.xyz (13,30%). Menyusul Native Markets, posisi kedua ditempati penerbit stablecoin PYUSD Paxos Labs, dengan total 25,1 juta HYPE atau 16,49% stake. Dukungan hadir dari validator seperti Purproseful x HyBridge x PiP (4,43%), ValiDAO (4,13%), dan B-Harvest (3,73%).

Hanya sekitar 4,71% validator belum ditugaskan.
Perubahan signifikan ini menandai pergeseran besar dari data awal, di mana Native Markets hanya memegang 30,8% stake. Kini, dengan mayoritas dukungan validator sudah berpihak, Native Markets hampir pasti mengunci kemenangan dalam voting USDH.
Baca juga: Hyperliquid Cetak Rekor Harga Baru, Dipicu Kompetisi Stablecoin USDH yang Memanas
Ethena Mundur dari Persaingan
Di sisi lain, Ethena, pengembang protokol stablecoin sintetis USDe, memutuskan mundur dari kompetisi. Dalam pernyataan resmi di X pada Kamis (11/9/2025), tim Ethena mengakui adanya kekhawatiran komunitas terkait status mereka yang bukan proyek native Hyperliquid.
Meski mendominasi, proposal Native Markets tidak lepas dari kritik. Mereka menawarkan stablecoin berbasis infrastruktur Stripe Bridge dengan skema bagi hasil ke Dana Bantuan dan program buyback HYPE.
Namun, sejumlah pihak menilai adanya potensi konflik kepentingan, mengingat Stripe juga sedang mengembangkan blockchain Tempo dan mengendalikan penyedia wallet Privy, seperti yang disoroti oleh CEO Agora Nick van Eck.
Sementara itu, Managing Partner Dragonfly, Haseeb Qureshi, bahkan menilai proses RFP ini “terasa dibuat khusus untuk Native Markets.” Ia menyoroti kecepatan Native Markets dalam mengajukan proposal, seakan telah mendapat bocoran sebelum pengumuman resmi.
Baca juga: Whale Ini Catat Kerugian Terbesar di Hyperliquid, Rp658 Miliar Ludes dalam Sebulan
Mekanisme Voting USDH
Voting USDH menjadi tonggak penting tata kelola Hyperliquid. Proses ini dilakukan sepenuhnya onchain, dengan bobot suara ditentukan oleh jumlah token HYPE yang di-stake. Proposal membutuhkan dukungan dua pertiga total stake untuk disetujui.
Proposal resmi ditutup pada 10 September, dengan Validator diberi waktu 24 jam untuk menyatakan dukungan, disusul periode redelegasi singkat. Voting final dijadwalkan pada tanggal 14 September mendatang.
Setiap kandidat menawarkan skema berbeda, dengan Paxos menjanjikan 95% hasil cadangan untuk buyback HYPE, Frax menjanjikan 100% hasil langsung ke pengguna, Agora menawarkan 100% hasil bersih dengan kustodian institusional, sementara Sky mengajukan imbal hasil 4,85% plus dana US$25 juta untuk mengembangkan proyek DeFi “Hyperliquid Star.”
Sementara itu, Native Markets memposisikan diri sebagai opsi paling “Hyperliquid-native” dengan rencana menerbitkan USDH langsung di HyperEVM serta mengalirkan kembali pendapatan ke ekosistem. Separuh bunga dari cadangan USDH dijanjikan masuk ke program buyback HYPE lewat Assistance Fund, sementara separuh lainnya didedikasikan untuk pertumbuhan ekosistem, termasuk pasar HIP-3 dan aplikasi HyperEVM.
Taruhan yang diperebutkan jauh lebih besar dari sekadar penerbitan stablecoin. Hyperliquid menampung US$5,5 miliar simpanan USDC, sekitar 7,5% dari suplai total. Menggantinya dengan USDH berarti mengalihkan ratusan juta dolar hasil Treasury yield setiap tahun.
Baca juga: Hyperliquid Perkenalkan Token HYPE Kepada Pengguna