Miner Bitcoin Raih Pendapatan Rp733 Triliun Sejak 2010 dari Dua Komponen Ini!
5th May, 2023
Penyedia data analitik on-chain Glassnode melaporkan bahwa penambang atau miner Bitcoin telah memperoleh total penghasilan US$50,2 miliar (Rp737 triliun) dari hadiah blok dan biaya transaksi. Angka tersebut merupakan angka akumulasi keuntungan seluruh miner sejak 2010.
Glassnode juga merilis biaya produksi yang dikeluarkan penambang sejak 2010 sebesar US$36,6 miliar. Dengan biaya yang dikeluarkan dan jumlah akumulasi pendapatan, artinya ada margin keuntungan agregat sepanjang masa untuk penambang Bitcoin sebesar US$13,6 miliar atau 37%. Dengan hasil ini, maka penambangan Bitcoin masih menguntungkan sejak 2010.

Peneliti menghasilkan angka tersebut menggunakan dua metrik: thermocap dan biaya transaksi, yang merupakan “jumlah kumulatif penerbitan dikalikan dengan harga spot selain pendapatan biaya yang dihasilkan sepanjang masa” dan biaya produksi kesulitan.
“Dalam model ini, Thermocap dan Biaya Transaksi dapat dianggap sebagai pendapatan yang direalisasikan oleh penambang, sementara Biaya Produksi Kesulitan dianggap sebagai biaya input penambangan agregat,” jelas laporan tersebut.
Hasil ini sekaligus menepis kekhawatiran bahwa harga BTC/USD yang terlalu rendah dapat memicu kapitulasi massal di seluruh industri pertambangan, yang terus berkembang.
Fundamental Jaringan Bitcoin Raih All Time High
Fundamental jaringan Bitcoin mendukung argumen tersebut, dengan mining difficulty dan hashrate yang mencapai level tertinggi baru sepanjang masa sepanjang tahun 2023, ketika harga Bitcoin kurang dari 60% harga tertingginya pada November 2021 di angka US$68.789.
Mining difficulty adalah tingkat kesulitan untuk menemukan hash yang tepat untuk setiap blok. Kesulitan penambangan dapat didefinisikan sebagai unit pengukuran yang digunakan dalam proses penambangan Bitcoin.
Tingkat kesulitan ini diatur setiap 2.016 blok sekali, kurang lebih dua minggu sekali. Sementara itu, hashrate adalah ukuran daya komputasi per detik yang digunakan saat menambang.

Dikutip dari BTC.com hasharate menyentuh angka 349.81 EH/detik dan mining difficulty berada di angka 48,1 T diproyeksikan naik 0,32% pada periode selanjutnya.
Kemudian, jika melihat harga hash saat ini, yang dihitung dalam dolar per terahash per detik per hari, adalah US$0,087 per 5 Mei. Harga ini naik 50% sejak titik terendah US$0,055 pada November 2022, menurut blockchain.com.
Perusahaan mining Bitcoin tahun ini seperti Core Scientific, Digihost, Cipher, dan Riot, telah menikmati lonjakan harga saham tiga digit pada kuartal pertama dan mengungguli performa saham teknologi.
Baca juga: 6 Saham Perusahaan Mining Bitcoin Ini Melejit, Naik Ratusan Persen!