Kyrgyzstan Luncurkan Stablecoin, Bentuk Cadangan BNB

Dilla Fauziyah

27th October, 2025

Kyrgyzstan, negara di Asia Tengah, resmi meluncurkan stablecoin nasional bernama KGST yang dipatok 1:1 terhadap mata uang resminya, som (KGS). Peluncuran ini menandai langkah besar Kyrgyzstan dalam memperkuat posisi sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tengah yang aktif mendorong inovasi aset digital dan teknologi blockchain.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Sadyr Japarov pada Jumat (24/10/2025), usai pertemuan Dewan Nasional untuk Pengembangan Aset Virtual dan Teknologi Blockchain. Pertemuan ini juga dihadiri oleh pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), yang sebelumnya telah menjalin kerja sama strategis dengan pemerintah Kyrgyzstan.

Pada April lalu, CZ menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan National Investment Agency Kyrgyzstan untuk memperkuat kolaborasi di bidang pengembangan aset kripto dan adopsi teknologi blockchain. Langkah ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berbasis infrastruktur kripto.

Presiden Japarov turut menandatangani beberapa dekret baru yang berkaitan dengan penguatan ekosistem aset digital. Ia menginstruksikan Kementerian Ekonomi untuk memperbarui kerangka regulasi kripto nasional dan meminta dewan nasional menyiapkan proposal pembentukan cadangan kripto negara dalam waktu dua bulan.

Selain itu, Bank Sentral Kyrgyzstan juga ditugaskan untuk memulai uji coba digital som, mata uang digital bank sentral (CBDC) yang dikembangkan terpisah dari stablecoin KGST.

Baca juga: Changpeng Zhao Usulkan Dua Kripto Ini Jadi Aset Cadangan Nasional Kyrgyzstan

Uji Coba Digital Som Dilakukan Bertahap

Menurut pernyataan resmi Bank Sentral Kyrgyzstan, uji coba digital som akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama fokus menghubungkan Bank Sentral dengan bank komersial untuk memungkinkan transfer antarbank.

Tahap kedua memperluas koneksi ke Kas Negara untuk mendukung pembayaran sosial dan pemerintahan.

Tahap ketiga akan menguji transaksi offline di wilayah dengan konektivitas terbatas.

“Setelah ketiga tahap ini berhasil diuji, platform akan diterapkan secara nasional dan diperluas,” tulis Bank Sentral dalam keterangannya.

Proyek digital som ini dikembangkan bersama perusahaan blockchain Build Block TECH, yang menjadi mitra teknis pemerintah dalam uji coba CBDC tersebut.

Baca juga: Coinbase Tambah BNB ke Listing Roadmap di Tengah Polemik Biaya Token

Pembentukan Cadangan BNB

Dalam pengumuman terpisah, CZ menyebut bahwa Kyrgyzstan berencana membentuk cadangan aset kripto nasional yang akan mencakup token BNB. Meski belum ada detail resmi, langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat likuiditas dan stabilitas ekosistem kripto nasional.

Farkhat Iminov, Kepala Sekretariat Dewan Kripto Nasional, menyebut bahwa volume perdagangan aset kripto di Kyrgyzstan telah mencapai 860 miliar som atau sekitar Rp163 triliun sepanjang paruh pertama 2025, naik 47% dibandingkan total volume tahun 2024.

Iminov juga menegaskan bahwa stablecoin KGST akan digunakan untuk transaksi lintas negara tanpa perlu konversi ganda, dan dalam jangka panjang akan diintegrasikan dengan digital som guna memperluas efisiensi penggunaan di luar negeri.

“Kombinasi antara digital som dan stablecoin akan memperluas peluang pembayaran lintas batas dan remitansi internasional,” ujarnya.

Hingga Senin (27/10/2025), harga token BNB tercatat naik lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di level US$1.151 menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: BNB Chain Bagi Airdrop Rp745 Miliar untuk Trader Meme Coin Terdampak Krisis Pasar Kripto








Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.