Coinbase Tambah BNB ke Listing Roadmap di Tengah Polemik Biaya Token
16th October, 2025
Coinbase, exchange kripto asal Amerika Serikat, resmi menambahkan token ekosistem Binance, BNB, ke dalam listing roadmap-nya. Langkah ini menjadi sinyal dukungan pertama terhadap aset yang diterbitkan oleh pesaing terbesarnya, sekaligus menandai perubahan sikap besar setelah sebelumnya pernah menghapus stablecoin milik Binance BUSD pada 2023.
Dalam postingan di X pada Rabu (15/10/2025), Coinbase Markets menyatakan bahwa perdagangan BNB akan dimulai setelah tersedianya dukungan market maker dan infrastruktur teknis yang memadai. Meski belum ada tanggal peluncuran resmi, keputusan ini langsung menarik perhatian karena muncul di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap praktik listing token di exchange kripto global.
Menurut keterangan Coinbase, BNB memang tidak akan memiliki utilitas langsung di dalam ekosistem Coinbase. Namun, langkah ini dianggap sebagai bentuk “sinyal perdamaian” dari Coinbase kepada Binance, mengingat BNB selama ini sulit diakses oleh pengguna di Amerika Serikat.
Perlu diketahui, BNB merupakan token native dari BNB Chain yang diperkenalkan melalui initial coin offering (ICO) pada 2017. Token ini digunakan untuk membayar biaya transaksi di platform pesaing utama Coinbase, Binance.
Baca juga: BNB Chain Bagi Airdrop Rp745 Miliar untuk Trader Meme Coin Terdampak Krisis Pasar Kripto
Di Tengah Perdebatan Biaya Listing Token
Langkah Coinbase ini hadir di tengah panasnya perdebatan di industri kripto mengenai transparansi biaya listing. CEO Limitless Labs, CJ Hetherington, yang perusahaannya didukung oleh Coinbase Ventures, sempat menuduh Binance meminta alokasi token untuk setiap listing baru. Binance segera membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “fitnah yang tidak berdasar.”
Pada Selasa (14/10/2025) Jesse Pollak, Kreator Base di Coinbase, menyatakan bahwa biaya listing token “seharusnya 0%.” Komentar itu mendorong komunitas agar Coinbase “memimpin dengan contoh,” termasuk dengan mencatatkan BNB tanpa biaya tambahan. Tak lama setelah itu, pengumuman resmi BNB pun muncul.
Beberapa jam sebelum pengumuman tersebut, Coinbase merilis inisiatif baru bernama “The Blue Carpet.” Program ini memperkenalkan serangkaian alat dan kebijakan transparansi baru bagi penerbit aset digital. Coinbase juga menegaskan bahwa mereka tidak mengenakan biaya pendaftaran atau aplikasi untuk token baru, sebuah pernyataan yang secara tersirat menanggapi tuduhan terhadap Binance.
Hubungan antara dua exchange besar ini memang sudah lama bersifat fluktuatif. Pada awal 2023, Coinbase sempat delist stablecoin BUSD setelah Paxos Trust, penerbit BUSD, menghentikan penerbitan baru karena tekanan regulator AS. Coinbase kemudian menyebut bahwa BUSD “tidak lagi memenuhi standar listing internal” mereka.
Kini, keputusan Coinbase untuk kembali membuka diri terhadap aset dari ekosistem Binance dipandang sebagai langkah strategis dan simbolis, menandakan potensi mencairnya hubungan kedua raksasa kripto tersebut.
Performa BNB menunjukkan tren yang sangat kuat sepanjang 2025. Harga token ini melonjak hampir 99% dalam setahun terakhir, dari US$594 menjadi US$1.185, bahkan sempat menembus rekor tertinggi di kisaran US$1.370 pada awal pekan ini, menurut data CoinMarketCap. Performa positif ini menjadikkannya sebagai aset kripto terbesar keempat di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Baca juga: Binance Luncurkan Program Bantuan Rp6,6 Triliun bagi Pengguna Terdampak Likuidasi Kripto