Keuntungan Tether Tembus US$7,7 Miliar di 2024

Ary Palguna

1st November, 2024

Tether, penerbit stablecoin USDT, kembali mencatatkan keuntungan yang luar biasa pada tahun 2024. Melalui laporan keuangan terbarunya, Tether mengumumkan bahwa mereka berhasil meraup keuntungan sebesar US$7,7 miliar sepanjang tahun ini, didorong oleh tingginya permintaan stablecoin USDT serta hasil investasi pada obligasi Treasury AS yang menopang cadangannya.

Pendorong Keuntungan Tether di 2024

Tether telah mengalami peningkatan permintaan yang signifikan untuk stablecoin USDT pada 2024, dengan peningkatan sirkulasi yang hampir mencapai 30%. Tahun ini saja, perusahaan ini telah merilis tambahan senilai US$27,8 miliar dalam bentuk token USDT, yang kini total beredar mencapai US$120 miliar. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya minat pasar terhadap aset kripto yang stabil, terutama di tengah volatilitas ekonomi global.

tether usdt
Gambar: Tether USDT mendominasi pangsa pasar stablecoin. Sumber: Coingecko.

Selain itu, cadangan aset Tether terus bertumbuh, terutama melalui investasi pada obligasi Treasury AS, yang menyumbang mayoritas dari cadangan senilai US$105 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar US$102,5 miliar terdiri dari surat utang Treasury AS, yang nilainya meningkat sebesar 5% sejak Juli.

Dengan cadangan sebesar ini, Tether menjadi salah satu pemegang surat utang AS terbesar secara global, melampaui beberapa negara maju seperti Jerman, Australia, dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Market Cap Stablecoin PayPal  $PYUSD Tembus Rp15 Triliun

Selama kuartal ketiga 2024, Tether juga melaporkan adanya keuntungan tak terealisasi sebesar US$1,1 miliar dari aset emas yang mereka miliki. Selain emas, Tether juga menambahkan kepemilikan Bitcoin, mencapai 7.100 BTC senilai hampir US$500 juta, serta melakukan diversifikasi investasi di sektor-sektor seperti energi terbarukan, penambangan Bitcoin, kecerdasan buatan, telekomunikasi, dan pendidikan.

Kesuksesan Tether juga diperkuat oleh dukungan dari pemerintah AS yang semakin memperketat pengawasan terhadap sektor kripto setelah runtuhnya FTX pada akhir 2022. Pada 2023, Tether memperkuat hubungan dengan otoritas AS, termasuk membuka akses kepada Biro Investigasi Federal AS (FBI) ke platformnya, sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi dan memperluas kepercayaan pasar terhadap stablecoin USDT.

Baca juga: Ripple Siap Luncurkan Stablecoin RLUSD dalam Waktu Dekat

Ary Palguna

Lulusan Matematika ITB yang menggemari kripto sejak 2017. Sedang fokus dalam riset ekonomi makro dan kripto beserta teknologinya.

Lulusan Matematika ITB yang menggemari kripto sejak 2017. Sedang fokus dalam riset ekonomi makro dan kripto beserta teknologinya.