Harga Meme Coin $CAR Anjlok 97% Hanya dalam Dua Hari!

Dilla Fauziyah

12th February, 2025

Meme coin $CAR dari Republik Afrika Tengah mengalami penurunan drastis hingga 97% dalam waktu 48 jam sejak mencapai puncak harga pada Senin (10/2/2025).

Saat diluncurkan pada 10 Februari, $CAR sempat menyentuh harga tertinggi di US$0,89, dengan kapitalisasi pasar yang melonjak hingga US$894 juta, menurut data dari DEXScreener.

Hingga artikel ini ditulis, harga token ini telah anjlok ke kisaran US$0,031, dengan nilai kapitalisasi pasar yang menyusut drastis menjadi US$31,2 juta.

Pergerakan harga $CAR sejak diluncurkan. Sumber: DEXScreener

Baca juga: Republik Afrika Tengah Luncurkan Meme Coin di Blockchain Solana

Peluncuran $CAR yang Kontroversial

Token $CAR yang diluncurkan di launchpad Solana, Pump.fun, pertama kali diperkenalkan langsung oleh Presiden Republik Afrika Tengah, Faustin-Archange Touadéra, melalui sebuah postingan di platform X pada awal pekan ini.

“Hari ini, kami meluncurkan $CAR, sebuah eksperimen yang bertujuan menunjukkan bagaimana sesuatu yang sesederhana meme dapat menyatukan masyarakat, mendukung pembangunan nasional, dan menempatkan Republik Afrika Tengah di panggung dunia dengan cara yang unik,” tulis Touadéra.

Ia mengklaim bahwa US$50.000 dari hasil eksperimen meme coin ini akan digunakan untuk memperbaiki kondisi sekolah yang rusak di Republik Afrika Tengah.

Namun tak lama setelah pengumuman tersebut, situs web resmi proyek ini mendadak tidak dapat diakses, sementara akun X yang terkait dengan token tersebut juga ditangguhkan. Menanggapi hal ini, Touadéra mengklaim bahwa timnya sedang “bekerja sama dengan X” untuk mengembalikan akun tersebut.

Salah satu hal yang langsung memicu kecurigaan terkait proyek ini termasuk alasan mengapa seorang presiden memilih meluncurkan token pada tengah malam waktu setempat. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam postingan X tersebut hanya dalam bahasa Inggris, tanpa versi bahasa Prancis, yang merupakan bahasa resmi Republik Afrika Tengah.

Kecurigaan komunitas semakin meningkat ketika akun tersebut mengunggah sebuah video pernyataan Touadéra dengan latar belakang green screen. Salah satu alat deteksi deepfake, Deepware, menandai video pernyataan Touadéra sebagai mencurigakan. Bahkan, model analisis lainnya memperkirakan kemungkinan 82% bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa digital.

Baca juga: Kerugian Kripto Akibat Deepfake Ditaksir Hampir US$25 Miliar di 2024

Melihat banyaknya kecurigaan ini, banyak yang memperingatkan bahwa proyek ini berpotensi menjadi skema penipuan, terutama karena tren terbaru di mana sejumlah akun X berprofil tinggi diretas untuk mempromosikan token palsu, termasuk baru-baru ini terjadi pada mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Republik Afrika Tengah sendiri bukanlah pendatang baru dalam dunia aset kripto. Pada April 2022, Touadéra sempat mengumumkan bahwa negaranya akan mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, mengikuti jejak El Salvador. Langkah ini juga diiringi dengan pengenalan kerangka regulasi untuk aset digital di negara tersebut.

Tak lama setelah itu, pemerintah mulai memperkenalkan proyek aset digital bernama Sango Coin, yang bertujuan menarik investasi asing dengan menawarkan kewarganegaraan bagi pemegang token tertentu.

Baca juga: Kerugian Kripto dari Hack dan Scam Tembus Rp2 Triliun di Oktober 2024

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.