Harga Bitcoin Mulai Mirip Bear Market 2018?
21st October, 2022
Berdasarkan analisis CryptoQuant, dari indikator analisis teknikalnya, terlihat bahwa harga BTC membentuk pola descending triangle. Pola ini sama dengan kondisi bear market yang terjadi di 2018.

Ada beberapa faktor mengapa analisis menunjukkan kedua kesamaan tersebut dari hasil pengamatan.
“Pergerakan Bitcoin penahanan jangka panjang telah menurun, dan volatilitas harga menjadi sangat rendah.”
Selanjutnya, jika pola descending triangle dari pergerakan Bitcoin terus berlanjut, selain menyimpang dari support, analis juga memperkirakan jika pola descending triangle saat ini selesai dan harga menyimpang dari garis support, ada kemungkinan berujung kejatuhan terakhir di bear market Bitcoin tahun ini.
Sementara, pada saat penulisan harga BTC diperdagangkan sedikit di atas $19.000, tepatnya senilai $19,104 pukul 9.38 WIB dan mengalami kenaikan 0,24% selama 24 jam terakhir, bersumber dari CoinMarketCap, Jumat (21/20/22).
Baca juga: Jangan Panik! Ini Dia Tips Hadapi Bear Market
Volatilitas Besar-besaran Akan Terjadi?
Kondisi pasar kripto selama beberapa minggu terakhir memang berangsur tenang. Namun, pada 14 Oktober setelah pengumuman inflasi AS, harga BTC naik dengan cepat dan kemudian terjun kembali dalam kurun waktu satu jam. Pada saat itu, harga BTC mengalami rally ke level tertinggi $19,955 kemudian turun dengan cepat ke $18,338.
Sementara platform analisis pasar kripto, Glassnode Insight berpendapat bahwa pasar Bitcoin siap untuk ledakan dan saat ini dalam keadaan menyerupai “Coiled Spring”, di mana pasar mengharapkan fluktuasi harga BTC dalam waktu dekat.
Terdapat beberapa alasan yang memengaruhinya:
- Konsolidasi harga BTC yang berlanjut
- aSOPR mingguan mendekati nilai impas
- Volatilitas yang muncul dari pasar BTC off-chain
Selain itu, fakta dari harga BTC yang diperdagangkan relatif dekat dengan level resistensi $20.000 membuat kemungkinan besar volatilitas akan meningkat.
Data dari AlternativeMe menunjukan sentimen pasar Bitcoin alami peningkatan dalam keadaan ketakutan ekstrim yang menunjukan investor kepanikan para investor jangka pendek untuk melakukan penjualan, sedangkan untuk para whale ketakutan ekstrim ini sering digunakan untuk melakukan pembelian.

Baca Juga: Apa itu Fear and Greed Index? Panduan untuk Pemula