Ethereum Genap 10 Tahun, Begini Perjalanan dan Transformasinya
31st July, 2025
Blockchain Ethereum baru saja merayakan ulang tahun jaringan yang ke-10 pada 30 Juli 2025. Sepuluh tahun terakhir menunjukkan transformasi Ethereum dari sekadar ide dalam whitepaper menjadi infrastruktur utama keuangan digital dan Web3.
Segalanya bermula dari Vitalik Buterin yang merilis whitepaper Ethereum pada akhir 2019. Kala itu, dirinya masih berusia 19 tahun. Ia merancang Ethereum sebagai alternatif yang lebih fleksibel dibanding Bitcoin, dengan tujuan menciptakan sebuah “World Computer”, jaringan global yang dapat menjalankan aplikasi terdesentralisasi tanpa perantara melalui smart contract. Visi tersebut terwujud pada 30 Juli 2015, saat Ethereum resmi meluncur dengan versi awal bernama Frontier.
Sejak saat itu, Ethereum berkembang pesat dan menjadi pusat dari berbagai tren revolusioner dalam dunia kripto, mulai dari gelombang ICO tahun 2017, boom DeFi pada 2020, hingga populernya NFT di 2021. Teknologi Ethereum menjadi fondasi utama dari ribuan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang kini menopang industri Web3.
Baca juga: Apa itu Ethereum? Panduan Dasar untuk Pemula!
Perjalanan Harga Ethereum
ETH, aset kripto native Ethereum, memulai perjalanannya di bawah US$1. Namun pada awal 2018, harga ETH melonjak drastis hingga menyentuh kisaran US$1.400, didorong oleh antusiasme terhadap ICO. Puncak tertinggi atau All Time High (ATH) tercatat pada November 2021 di angka US$4.878, seiring dengan maraknya penggunaan DeFi dan NFT kala itu.
Kondisi pasar memburuk di 2022 akibat tekanan makroekonomi dan kejatuhan proyek besar seperti FTX, membuat ETH sempat anjlok ke kisaran US$1.000. Namun Ethereum tetap bertahan sebagai inti dari inovasi blockchain global.
Hingga akhir Juli 2025, harga ETH kembali menguat dan melampaui US$3.850, mencatat kenaikan lebih dari 55% dalam sebulan terakhir. Lonjakan ini dipicu oleh arus masuk dari investor institusional dan momentum regulasi yang positif di Amerika Serikat.
Baca juga: Arthur Hayes Prediksi Ethereum Sentuh US$10.000 di Akhir 2025
The Merge dan Reformasi Teknologi
Salah satu perubahan paling monumental dalam sejarah Ethereum terjadi pada September 2022 melalui The Merge, menandai transisi jaringan dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Upgrade ini secara signifikan menurunkan konsumsi energi Ethereum lebih dari 99%, sekaligus membuka jalan bagi partisipasi melalui staking.
Setelah The Merge, Ethereum terus melanjutkan evolusinya melalui upgrade penting lainnya seperti Shapella, Dencun, dan yang terbaru, Pectra pada Mei 2025. Pectra menjadi peningkatan terbesar sejak The Merge, menghadirkan perbaikan besar pada skalabilitas, efisiensi transaksi, serta kemudahan operasional validator.
Seiring dengan itu, solusi Layer 2 seperti Arbitrum, Optimism, zkSync, dan StarkNet berkembang pesat dan kini menangani sebagian besar aktivitas harian Ethereum.
Baca juga: Upgrade Fusaka Ethereum Dijadwalkan Rilis November 2025
Perkembangan Regulasi dan Adopsi Institusional
Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam adopsi Ethereum secara institusional. Disahkannya GENIUS Act oleh Senat AS dan Kongres AS memberikan kepastian hukum bagi stablecoin berbasis dolar seperti USDC, USDT, dan PYUSD, yang sebagian besar berjalan di atas Ethereum.
Efeknya langsung terasa. ETH melonjak 25% hanya dalam dua minggu setelah pengesahan undang-undang ini, menyentuh angka US$3.824. Selain itu, ETF Ether spot di AS juga mencatat total arus masuk bersih lebih dari US$9,6 miliar dengan penambahan arus dana masuk lebih dari US$5 miliar dalam sebulan terakhir.
Institusi besar seperti JPMorgan, BlackRock, dan Fidelity turut memperluas layanan berbasis Ethereum, dari tokenisasi surat utang, dana on-chain, hingga sistem pembayaran internal berbasis smart contract.
Baca juga: Investor Institusi Kini Kuasai 1% Pasokan Ether
Tokenisasi Aset dan Dominasi RWA
Ethereum juga memimpin pasar tokenisasi aset dunia nyataatau Real World Assets (RWA). Hingga kini, nilai pasar RWA yang dibangun di atas Ethereum telah mencapai lebih dari US$7 miliar dari total nilai RWA sekitar US$25 miliar.
Sekitar 60% dari volume RWA global berada di jaringan Ethereum, menjadikannya platform pilihan untuk representasi digital aset fisik seperti properti, surat utang, hingga invoice komersial.
Baca juga: Tokenize Indonesia Wadahi Empat BUMN Eksplorasi Blockchain
Identitas Digital hingga NFT
Selain sektor keuangan, Ethereum juga berperan penting dalam pengembangan identitas digital melalui Ethereum Name Service (ENS). ENS mempermudah pengelolaan alamat wallet yang kini tak hanya menyimpan aset, tapi juga menjadi sarana identifikasi digital dan partisipasi komunitas.
Meskipun tren NFT tidak lagi seintens 2021, penggunaannya tetap aktif di bidang seni digital, keanggotaan komunitas, hingga akses eksklusif.
Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-10, komunitas Ethereum meluncurkan Ethereum Torch, sebuah NFT simbolik yang dipindahkan antar tokoh komunitas selama 10 hari. NFT ini kemudian dibakar sebagai simbol penutupan era pertama Ethereum, dan digantikan dengan edisi kenangan yang dapat diklaim publik secara gratis.
Baca juga: ETF Ether BlackRock Tembus US$10 Miliar, Jadi yang Tercepat Ketiga dalam Sejarah
Tantangan Skalabilitas dan Kompetisi
Meski Ethereum tetap dominan, jaringan ini tak lepas dari tantangan. Gas fee yang tinggi saat jaringan padat, tekanan regulasi terhadap fitur seperti mixer Tornado Cash, serta kompetisi dari jaringan cepat dan murah seperti Solana, Avalanche, dan Base menjadi ancaman nyata.
Banyak dari kompetitor ini mengadopsi Ethereum Virtual Machine (EVM) untuk menjaga kompatibilitas sambil menawarkan efisiensi yang lebih tinggi. Fenomena ini menandai transisi menuju arsitektur blockchain modular, di mana Ethereum berperan sebagai lapisan settlement utama bagi rollup dan aplikasi eksternal.
Baca juga: SEC Setujui ETF In-Kind Bitcoin dan Ethereum
Bagaimana Masa Depan Ethereum?
Di sisi lain, Vitalik Buterin sendiri pernah menyatakan bahwa Ethereum baru 55% selesai. Visi jangka panjangnya mencakup implementasi zero-knowledge proofs, privasi yang terdesentralisasi, dan skala pengguna hingga miliaran orang.
Dengan komunitas pengembang terbesar di dunia, roadmap teknis yang agresif, dan adopsi institusional yang terus tumbuh, Ethereum tetap menjadi pusat gravitasi utama dalam pembangunan ekosistem Web3 di masa depan.
Baca juga: Consensys Percaya Ethereum Bisa Sentuh US$15.800 di 2028, Karena Hal Ini