Debut di AS, ETF Solana Spot Langsung Catat Inflow Mingguan Rp3,3 Triliun
3rd November, 2025
Produk Exchange-Traded Fund (ETF) Solana (SOL) spot yang baru diluncurkan di Amerika Serikat pada 28 Oktober 2025 mencatat debut signifikan. Dua produk investasi berbasis Solana dari Bitwise dan Grayscale berhasil mengumpulkan total arus masuk dana hampir US$200 juta atau sekitar Rp3,3 triliun hanya dalam sepekan pertama perdagangannya di bursa AS.
Menurut data SoSoValue, Bitwise Solana ETF (BSOL) mencatat total arus masuk dana sekitar US$197 juta atau setara Rp3,2 triliun per 31 Oktober 2025. Jika digabungkan dengan modal awal senilai US$222,9 juta, total aliran dana BSOL sepanjang pekan pertama mencapai US$420 juta.

Sementara itu, Grayscale Solana ETF (GSOL), mencatat arus dana lebih kecil yakni sekitar US$2,18 juta sekitar Rp36 miliar, meski kini mengelola aset bersih lebih dari US$100 juta.
Baca juga: Tiga ETF Altcoin Debut di AS, Catat Volume Trading Rp1 Triliun
Debut Besar Sepanjang Sejarah ETF Kripto
Dalam postingan di X, analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut performa BSOL milik Bitwise sebagai debut besar yang jarang terjadi di pasar kripto.
“Apa yang terjadi pada BSOL pekan ini luar biasa. Selain volume besar, ETF ini memimpin semua produk ETP kripto dengan arus masuk mingguan mencapai US$417 juta. Itu bahkan menempatkannya di peringkat ke-16 secara keseluruhan di antara semua ETF minggu ini. Sebuah debut yang masif,” tulis Balchunas.

Perbedaan utama antara kedua produk tersebut terletak pada biaya dan waktu peluncuran. BSOL diluncurkan lebih awal yakni pada 28 Oktober, sementara GSOL baru hadir sehari setelahnya dengan biaya manajemen 0,35%, lebih tinggi dari BSOL yang hanya 0,2%. Balchunas menilai peluncuran GSOL sehari lebih lambat menjadi tantangan berat di pasar yang bergerak cepat.
Yang menarik, kedua ETF ini memiliki fitur staking terhadap aset Solana yang mereka miliki untuk menghasilkan imbal hasil tambahan. Grayscale menyatakan bahwa pihaknya akan menyalurkan sekitar 77% dari total hasil staking tersebut kepada investor GSOL secara bersih.
Dari sisi struktur, BSOL dan GSOL sedikit berbeda dengan produk ETF Solana staking milik REX-Osprey bernama SSK yang telah lebih dulu hadir pada Juli lalu. SSK terdaftar di bawah regulasi Investment Company Act of 1940, berbeda dengan jalur Securities Act of 1933 yang digunakan oleh Bitwise dan Grayscale.
Baca juga: Hong Kong Resmi Setujui ETF Solana Spot Pertama di Asia
ETF Bitcoin dan Ethereum Catat Kinerja Positif
Secara luas, produk ETF kripto terdahulu seperti ETF spot Bitcoin dan Ethereum juga menunjukkan performa kuat sepanjang Oktober 2025. Berdasarkan data SoSoValue, ETF Bitcoin mencatat total arus masuk dana sebesar US$3,61 miliar atau sekitar Rp58 triliun, meningkat tipis dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, ETF Ethereum juga membukukan hasil positif dengan arus masuk dana mencapai US$668 juta sekitar Rp10,7 triliun. Angka tersebut hanya sedikit di bawah rekor tertingginya pada Agustus 2025 sebesar US$58,3 miliar. Total aset yang dikelola seluruh ETF Ethereum kini mencapai sekitar US$25 miliar, atau lebih dari 5% dari total suplai ETH yang beredar.
Baca juga: ETF Bitcoin AS Catat Outflow Rp20 Triliun, Rekor Terbesar Kedua Sepanjang Masa