Hong Kong Resmi Setujui ETF Solana Spot Pertama di Asia

Dilla Fauziyah

22nd October, 2025

Regulator sekuritas Hong Kong, Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC), resmi memberikan izin peluncuran produk Exchange Traded Fund (ETF) Solana spot pertama di Asia, menjadikannya aset kripto ketiga yang mendapatkan persetujuan ETF spot setelah Bitcoin dan Ethereum.

Menurut laporan Hong Kong Economic Times pada Rabu (22/10/2025), produk tersebut dikelola oleh China Asset Management (Hong Kong) dengan nama ChinaAMC Solana ETF (kode: 03460), yang juga tersedia dalam dua denominasi perdagangan, yaitu RMB counters (83460) dan USD counters (9460), di Bursa Efek Hong Kong (HKEX).

ChinaAMC Solana ETF dijadwalkan mulai diperdagangkan pada 27 Oktober 2025, dengan setiap unit perdagangan terdiri atas 100 saham. Nilai minimum investasi ditetapkan sekitar HK$780 atau Rp1,6 juta.

ETF ini akan diperdagangkan di OSL Exchange, salah satu platform aset virtual berlisensi di Hong Kong, sementara layanan kustodian dan penyelesaian transaksi akan ditangani oleh OSL Digital Securities Co., Ltd.

Struktur biaya produk ini mencakup biaya pengelolaan sebesar 0,99%, serta biaya kustodian dan administrasi yang dibatasi hingga 1% dari total nilai aktiva bersih (NAB).

Secara keseluruhan, rasio biaya tahunan berulang diperkirakan mencapai 1,99%. ETF ini tidak dirancang untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Baca juga: Tiongkok Blokir Langkah Raksasa Teknologi Terbitkan Stablecoin di Hong Kong

ETF Solana Pertama di Asia

China Asset Management (Hong Kong), yang sebelumnya juga menerbitkan ETF Bitcoin dan Ethereum, kini memperluas portofolionya dengan produk berbasis Solana, menjadikannya ETF SOL spot pertama di Asia sekaligus produk pertama yang juga tersedia di bursa Amerika Serikat.

Langkah ini menandai tonggak penting dalam perluasan akses investasi aset digital lintas pasar dan memperkuat citra Hong Kong sebagai pusat perdagangan aset digital teregulasi yang ramah bagi investor institusional maupun ritel.

Dalam dokumen resmi, ChinaAMC menjelaskan bahwa SOL adalah unit akun dari jaringan komputer terbuka, terdesentralisasi, dan peer-to-peer yang dikenal sebagai Solana Network.

Aset ini disimpan pada blockchain dan nilainya tidak didukung oleh pemerintah, perusahaan, atau institusi mana pun, melainkan sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar antara penawaran dan permintaan di bursa kripto global.

Menariknya, Solana kini juga mendapat nama resmi dalam bahasa Mandarin, yakni “Solala”, sebagaimana diumumkan oleh tim proyek di media sosial pekan ini.

Menurut data CoinMarketCap pada Rabu (22/10/2025), Solana diperdagangkan stagnan di kisaran harga US$184 dengan kapitalisasi pasar senilai US$100 miliar, menjadikannya aset kripto terbesar keenam di dunia.

Baca juga: Regulator Hong Kong Perketat Aturan Kustodian Exchange Kripto

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.