Dua Capres AS Terima Donasi Kampanye dalam Bitcoin, Ini Janji Manisnya!

Anggita Hutami

23rd May, 2023

Dua kandidat presiden Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr dan Viviek Ramaswamy, mengumumkan bahwa pihaknya menerima donasi dalam bentuk Bitcoin pada pemilihan umum 2024. Salah satu kandidat juga memaparkan sejumlah strategi pemulihan untuk industri kripto di Amerika Serikat.

Baca Juga: Deutsche Bank : Cryptocurrency Bisa Jadi Ancaman Stabilitas Politik dan Keuangan

Kandidat Capres Demokrat Robert F. Kennedy Jr

Robert F. Kennedy Jr menjadi kandidat presiden pertama dalam sejarah AS yang secara terbuka menerima donasi dalam bentuk kripto.

“Hampir semua orang di ruangan ini menyadari hubungan antara Bitcoin dan demokrasi serta kebebasan,” ungkap Robert F. Kennedy Jr.

Dalam pidato kampanye, Kennedy memaparkan sejumlah janji manis untuk memulihkan industri kripto di negara adidaya tersebut.

Kennedy berjanji akan menjadi advokat bagi industri kripto jika ia menjadi presiden. Ia memastikan regulasi energi netral akan diberlakukan bagi miner Bitcoin.

“Saya akan memastikan bahwa hak Anda untuk memegang dan menggunakan Bitcoin tidak dapat diganggu gugat,” tandasnya.

Kennedy juga berpendapat bahwa kripto bukanlah sekuritas. Hal ini bertentangan dengan pendapat mayoritas regulator di Amerika Serikat.

Kennedy juga sempat menyinggung pembahasan mengenai pengampunan presiden untuk pendiri pasar gelap Silk Road Ross Ulbricht, yang sedang menjalani dua hukuman seumur hidup atas sejumlah tuduhan.

“Saya akan mempertimbangkan apakah mereka dituntut atas kejahatan yang sebenarnya atau sebagai sarana untuk menindak kripto,” ungkap Kennedy.

Baca Juga: Partai Demokrat Kembalikan Donasi Politik SBF Senilai Rp153 Miliar

Kandidat Capres Republik Viviek Ramaswamy

Selang beberapa jam usai pengumuman Kennedy, Ramaswamy mengunggah tweet yang menyatakan, kampanyenya juga akan menerima donasi dalam bentuk Bitcoin (BTC).

Ramaswamy membagikan tautan donasi BitPay dan meminta pengikutnya untuk menyumbangkan satu dolar.

Setelah mengikuti tautan tersebut, warga AS akan diundang untuk menyumbangkan kripto senilai US$6.600. Selain Bitcoin, layanan pembayaran BitPay juga mendukung beberapa mata uang kripto lainnya, seperti Bitcoin Cash, Ether, Litecoin, dan Dogecoin.

Setiap warga yang memberikan donasi ke kampanye Ramaswamy akan memenuhi syarat untuk mencetak NFT peringatan menggunakan Protokol Proof of Attendance (POAP).

Dalam kampanye Ramaswamy, POAP digunakan untuk mencetak NFT sebagai bukti kehadiran dan kontribusi bagi para penyumbang.

Viviek tak terlalu banyak memberikan strategi maupun janji yang berkaitan dengan pemulihan industri kripto di Amerika Serikat.

Polemik Donasi Politik FTX

Pengumuman donasi kripto dari kedua kandidat membuat beberapa pihak meninjau kembali donasi politik yang telah diberikan FTX beberapa waktu lalu.

Selama pemilu 2021, SBF dilaporkan telah memberikan donasi politik sebesar US$40 juta. Namun, donasi politik tersebut diduga memicu sejumlah insiden.

Beberapa bulan usai kebangkrutan, FTX mengancam para penerima donasi politik untuk mengembalikan uang tersebut.

Pada April 2023, FBI menggerebek properti mantan co-CEO FTX, Ryan Salame, yang diduga telah menyumbangkan sekitar US$24 juta untuk kampanye politik.

Di sisi lain, Kepala Teknis FTX Nishad Singh mengaku bersalah atas tuduhan penipuan dan keuangan kampanye pada Februari.

Baca Juga: FTX Ancam Penerima Donasi Politik yang Tak Kembalikan Uang!

RUU Donasi Kripto untuk Kampanye Politik

Melihat banyaknya polemik yang ditimbulkan oleh donasi politik dari FTX, anggota parlemen di Kansas mengusulkan sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengubah peraturan terkait donasi kampanye politik.

RUU tersebut akan melarang kontribusi kripto di atas US$100 untuk kandidat politik dalam pemilihan pendahuluan atau pemilihan umum negara bagian.

Selain itu, RUU ini juga menyatakan, donasi di bawah ambang batas 100 dolar harus segera dikonversi ke dalam bentuk mata uang fiat atau dolar.

Baca Juga: Jubir White House Buka Suara Soal Donasi Politik yang Diberikan SBF

Donasi Kampanye Kripto di Negara Lain

Kennedy dan Ramaswamy mungkin menjadi kandidat presiden AS pertama yang secara resmi menerima donasi dalam bentuk kripto atau Bitcoin. Namun, donasi kripto dalam konteks politik bukanlah sesuatu yang baru.

Di Irlandia, tahun lalu pemerintah melarang semua donasi kripto ke partai politik. Keputusan dibuat atas kekhawatiran bahwa mata uang kripto dapat digunakan untuk mengaburkan sumber dana.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.