DOJ AS Tuntut Scammer Rug Pull NFT
23rd December, 2024
Department of Justice (DOJ) Amerika Serikat mengeluarkan tuntutan kepada dua pria California yang terlibat dalam penyusunan penipuan yang menghasilkan US$22 juta atau sekitar Rp355,7 miliar dengan skema rug pull non-fungible token (NFT), Sabtu (21/12/2024) dalam dakwaan resminya.
Skema Penipuan Berlangsung Selama Tiga Tahun
Menurut Executive Associate Director dari Homeland Security Investigations, Katrina W. Berger, pelaku dengan nama Gabriel Hay dan Gavin Mayo telah menipu investor mereka selama tiga tahun, tepatnya dari Mei 2021 sampai Mei 2024.
Mereka menggunakan proyek NFT yang di-mint di blockchain Ethereum dan Solana, termasuk di antaranya adalah Vault of Gems, Faceless, Sinful Souls, Clout Coin, Dirty Dogs, Uncovered, MoonPortal, Squiggles, dan Roost Coin.
Prosesnya adalah, mereka (utamanya Hay) mempromosikan proyek NFT menggunakan klaim palsu dan roadmap proyek sesat, menurut dakwaan. Setelah itu, mereka juga mengklaim bahwa koleksi NFT yang sudah disebut sebelumnya itu terikat dengan aset dunia nyata seperti perhiasan, padahal semuanya kebohongan belaka.
Hal ini membuat Hay dan Mayo masing-masing satu kali dituntut menyusun konspirasi untuk melakukan wire fraud, lalu dua kali wire fraud, dan satu kali untuk stalking. Jika ditetapkan sebagai tersangka, Hay dan Mayo akan menjalani maksimal 20 tahun penjara untuk tuntutan wire fraud dan maksimal 5 tahun penjara untuk stalking.
Kasus ini merupakan kasus penipuan NFT terbesar yang pernah dituntut oleh DOJ.
Baca juga: Waspada! Scammer Mulai Sebar Malware Kripto via Bot Telegram