Debut ETF XRP Spot Pertama di AS Raup Volume Trading Hingga Rp989 Miliar

Dilla Fauziyah

14th November, 2025

Produk Exchange-Traded Fund (ETF) XRP spot milik Canary Capital (XRPC) langsung mencuri perhatian pasar setelah resmi diperdagangkan pada Kamis (13/11/2025). Dalam hari pertama debutnya, XRPC membukukan volume transaksi mencapai US$59,22 juta atau setara Rp989 miliar.

Analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut XRPC telah mencatat volume US$26 juta hanya dalam 30 menit setelah peluncuran, meski harga XRP dan XRPC sempat terkoreksi.

Sementara itu, analis Bloomberg lainnya, James Seyffart, menegaskan bahwa performa XRPC langsung menempatkannya sebagai peluncuran ETF terbesar sepanjang 2025.

“Sepertinya XRPC dari Canary Funds menjadi ETF dengan volume perdagangan hari pertama terbesar sejauh ini untuk peluncuran ETF di 2025. Sedikit melampaui BSOL yang sekitar US$57 juta. Melakukannya pada hari yang pasar sedang turun seperti hari ini cukup mengesankan,” ujar Seyffart.

Tidak seperti ETF XRP lain yang telah beredar di Amerika Serikat, ETF Canary Capital menjadi yang pertama diterbitkan di bawah Securities Act of 1933, yang memungkinkan investor memiliki kepemilikan langsung atas aset digital XRP.

Sebelumnya, produk seperti Rex-Osprey XRP ETF (XRPR) hanya memberikan eksposur tidak langsung melalui entitas lepas pantai di Kepulauan Cayman. XRPR sendiri telah mencatat arus masuk sebesar US$138 juta sejak September, termasuk US$38 juta pada hari pertama peluncurannya.

Baca juga: 5 ETF XRP Spot Berpotensi Meluncur di AS Bulan Ini!

Harga XRP Melemah Usai Debut ETF

Meski peluncuran XRPC mencatat volume besar, harga XRP justru bergerak melemah segera setelah ETF tersebut resmi diperdagangkan.

Menurut data CoinMarketCap, harga XRP tercatat terus melemah lebih dari 5% ke kisaran harga US$2,30 dari harga tertinggi harian di US$2,52.

Grafik harian XRP/USD. Sumber: CoinMarketCap

Sementara itu, harga ETF XRPC juga terkoreksi sekitar 8%, dari hampir US$27 menjadi sekitar US$24,50 berdasarkan data Yahoo Finance.

Fenomena ini sering disebut sebagai pola “sell the news”, yaitu ketika investor merealisasikan keuntungan setelah rilis kabar besar, meskipun sentimen jangka panjang masih dianggap positif.

ETF XRP spot telah menjadi sorotan sejak tahun lalu, terutama setelah terpilihnya kembali Presiden AS Donald Trump yang mendorong regulasi pro-kripto. Produk ETF kerap dipandang sebagai katalis bullish karena mampu menarik arus modal baru dari pasar keuangan tradisional ke aset kripto yang menjadi underlying.

Optimisme juga datang dari analis ritel maupun institusi besar. Pada Januari, sejumlah analis memperkirakan XRP berpotensi menembus level di atas US$10 apabila ETF XRP disetujui di Amerika Serikat.

JPMorgan turut memproyeksikan bahwa ETF XRP dapat menarik arus modal hingga US$8 miliar.

Baca juga: ETF DOGE dan XRP Pertama Debut di AS, Raup Volume Transaksi Rp906 Miliar

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.